
FLORES GENUINE – Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar RI) bersama satuan kerja, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Penguatan Tata Kelola Pengunjung di Destinasi Pariwisata Labuan Bajo”.
Kegiatan yang digelar di Zasgo Hotel, Labuan Bajo. Sabtu (5/7/2025) dihadiri berbagai pemangku kepentingan guna membahas strategi manajemen pengunjung di destinasi wisata sebagai bagian penting dari pembangunan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Hariyanto, mengatakan bahwa Labuan Bajo telah menjadi sorotan nasional sebagai destinasi super prioritas. Ia menekankan pentingnya penyebaran kunjungan keluar dari zona Taman Nasional Komodo (TNK) dan penguatan regulasi berbasis daya dukung dan daya tampung kawasan.
Menurut Hariyanto, kunjungan wisatawan di Labuan Bajo sudah mencapai 18% sehingga kunjungan wisatawan perlu ke mainland atau daratan Labuan Bajo dan sekitarnya. Namun. Hal yang paling penting kata dia, adalah manajemen pengunjung. Bagaimana kita memastikan indikator kinerja utama untuk pariwisata yang bukan hanya berfokus pada meningkatkan jumlah kunjungan, tetapi kunjungan wisatawan tidak hanya terfokus di dalam kawasan TNK.
“ Apa yang Kementerian Pariwisata lakukan hari ini sejalan dengan strategi Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat agar ada upaya-upaya strategis dan komitmen bersama untuk menjawab tantangan persebaran wisatawan di luar kawasan TNK,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan kajian yang lebih spesifik sesuai dengan dinamika yang ada terkait dengan carrying capacity di kawasan TNK. Ia berharap ada masukan dan pengayaan dari forum untuk nanti ditindaklanjuti sesuai dengan kapasitas dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
Ia menjelaskan, upaya Kemenpar saat ini adalah antisipasi terhadap over-concentrated wisatawan yang saat ini terjadi di Bali. Di mana berpotensi meningkat menjadi over-tourism. Isu mengenai pengelolaan pengunjung saat ini menjadi isu nasional dan kementerian pariwisata telah menerbitkan panduan atau pedoman manajemen pengunjung di destinasi pariwisata.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Manggarai Barat, Fransiskus Sales Sodomenekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara peningkatan kunjungan dan persebaran wisatawan agar tidak terkonsentrasi di dalam kawasan TNK.
Menurut dia, tantangan terbesar saat ini adalah bagaimana meningkatkan kunjungan wisata di luar kawasan TNK. Ia menyebutkan, perbandingan kunjungan di Labuan Bajo sekitar 18% di luar wilayah TNK dari 82% yang masih terkonsentrasi di dalam kawasan TNK.
Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan asing saat ini sebanyak 67% dari jumlah wisatawan domestik dan local. Hal ini berbanding terbalik di masa covid-19 dimana proporsi kunjungan wisatawan domestik lebih tinggi.
“ Ini menjadi tantangan tersendiri pada saat TNK wajib menerapkan visitors management sehingga kunjungan wisatawan ke destinasi di wilayah mainland harus didorong,” ujarnya.
Sedangkan Plt Direktur Utama BPOLBF yang juga Asisten Deputi Pengembangan Amenitas dan Aksesibilitas Wilayah II Kemenpar, Dwi Marhen Yono menyampaikan beberapa poin penting dari hasil diskusi serta langkah tindak lanjut yaitu:
Pertama, pentingnya menetapkan do’s and don’ts di kawasan wisata. Termasuk pembuatan peta zona perairan untuk kapal wisata agar aman dari arus dan gelombang tinggi.
Kedua, percepatan pengembangan kawasan otoritatif Parapuar yang saat ini tengah difokuskan pada pembangunan infrastruktur dasar, seperti akses jalan, listrik dan pasokan air bersih.
Ketiga, inisiasi penyelenggaraan pertunjukan budaya khas Manggarai di Parapuar yang dapat menjadi atraksi unggulan di mainland sejalan dengan konsep 60% wisata darat dan 40% wisata bahari untuk pemerataan destinasi.
Ketiga, kolaborasi lintas sektor demi meningkatkan tata kelola pariwisata Labuan Bajo yang seimbang dan inklusif sesuai dengan visi BPOLBF yakni mewujudkan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan, berkualitas premium dan berkelas dunia. *[red/fgc]