EDUKASI

SMA Negeri 2 Langke Rembong Siap Terbitkan Buku I Graffi Di Vita

FLORESGENUINE.com- SMA Negeri 2 Langke Rembong, Kabupaten Manggarai kembali menorehkan prestasi membanggakan di bidang film dokumenter tingkat nasional tahun 2024.

Berkat prestasi ini, SMA Negeri 2 Langke Rembong gelar workshop akbar di Aula SMA Negeri 1 Anam yang melibatkan sejumlah sekolah yakni SMA Negeri 1 Anam, SMA 1 Lelak, dan SMA 2 Satarmese.

Kali ini, para siswa berbakat dari setiap sekolah imbas siap meluncurkan buku perdana berjudul “I Graffi Di Vita”. Karya kolektif ini merupakan buah dari kreativitas dan semangat juang para siswa dalam mengeksplorasi potensi diri di bidang literasi terutama literasi menulis dan membaca kreatif sastra.

Buku “I Graffi Di Vita” berisi kumpulan karya tulis siswa dari beberapa sekolah imbas yaitu buku kumpulan puisi. Tema yang diangkat pun sangat beragam, mulai dari kehidupan sehari-hari, lingkungan, hingga isu sosial yang sedang hangat diperbincangkan.

Kepala Sekolah, Tarsisius Jayagoni menyampaikan pentingnya kegiatan ini untuk menggali potensi siswa secara optimal dan mengapresiasi siswa-siswi yang berhasil menciptakan puisi.

“ Ini merupakan niat baik yang positif yang harus menjadi contoh. Saya sangat mengapresiasi kepada peserta didik yang sudah berhasil menghasilkan karya sastra puisi. Ide dan hasil perasaan serta pikiran tidak hilang begitu saja, tapi diabadikan untuk sejarah. Oleh karena itu, saya menyambut baik karya anak-anak dibukukan”, katanya.

Dia berharap agar para siswa terus belajar menulis dan membaca puisi. Karena hanya dengan berlatih dan terus berlatih maka akan membuat seseorang bisa mencapai keberhasilan yang sesungguhnya.

BACA JUGA:  Seorang Mahasiswi Prodi PGSD UNIKA Ruteng Ditemukan Tak Bernyawa

Proses pembuatan buku ini akan melibatkan seluruh siswa yang terlibat dalam workshop tersebut melalui tahap seleksi karya, penyuntingan, hingga desain layout. Kegiatan ini tidak hanya melatih kemampuan menulis, tetapi juga mengajarkan siswa tentang proses penerbitan buku secara profesional.

Tarsisius Jayagoni

Sementara itu, Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Unika St. Paulus Ruteng, Bernardus Tube sebagai pemateri dalam workshop bertajuk: “Peningkatan Kapasitas Ketalentaan Peserta Didik Sekolah Imbas”, itu menyatakan betapa pentingnya menulis dalam menarasikan kehidupan.

“ Buku tidak bisa digantikan oleh apapun. Artinya semua kehidupan itu harus di tulis. Buku itu lahir dari kehidupan yang disadari. Seluruh aspek kehidupan harus disadari. Proses untuk memberi makna pada kehidupan yang disadari itu, panjang prosesnya yaitu melalui koleksi dan seleksi hingga pada akhirnya lahirlah sebuah buku, “ ujarnya.

BACA JUGA:  Membangun Jembatan Spiritual Berbasis Budaya

Menurut dia, menulis bukan hanya sekadar menuangkan ide ke dalam kata-kata tetapi juga merupakan proses berpikir yang mendalam.

“ Dengan menulis, kita diajak untuk mengorganisasi pikiran, menganalisis informasi dan mengevaluasi argumen,” tambahnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan menulis adalah salah satu alat komunikasi yang paling kuat. Melalui tulisan, kita dapat menyampaikan pesan, mempengaruhi orang lain dan membangun relasi.

Peluncuran buku “I Graffi Di Vita” rencananya akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Diharapkan buku inidapat menjadi inspirasi bagi siswa lainnya untuk terus berkarya dan mengembangkan potensi diri. Selain itu, buku ini juga diharapkan dapat menjadi sumbangan positif bagi dunia literasi di Indonesia.

BACA JUGA:  Media Sosial Bisa Menjerumuskan pada Kebiasaan Buruk

Dengan diluncurkannya buku “I Graffi Di Vita” ini, sekolah imbas SMA Negeri 2 Langke Rembong membuktikan bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dalam bidang literasi. Semoga karya mereka dapat menginspirasi banyak orang.

Untuk diketahui, “I Graffi Di Vita” dalam Bahasa Italia secara harfiah berarti “Goresan Kehidupan”. Mengapa “Goresan Kehidupan”? Graffi: Menggambarkan tanda-tanda, bekas, atau jejak yang ditinggalkan oleh pengalaman hidup. Ini bisa berupa luka, keberhasilan, kegagalan, atau emosi yang mendalam. Vita: Artinya “kehidupan”.

“ Jadi goresan para siswa merupakan jejak sejarah. Suatu kelak mereka pergi, tapi tulisan mereka hidup abadi,” ujarnya.

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button