FLORESGENUINE.com- Calon Gubernur NTT, Johni Asadoma mengungkapkan bahwa untuk membangun negara atau daerah, dibutuhkan anggaran yang sangat besar. Tanpa anggaran, apapun program-program yang direncanakan tidak bisa berjalan.
“ Sebagai kader Partai Gerindra yang mendapatkan mandat dari partai untuk maju bersama Melki dari Partai Golkar, yang sama-sama berada dalam koalisi pemerintah Prabowo-Gibran, tentu kami akan mendapatkan perhatian khusus dari bapak presiden terpilih dan para menterinya,” ungkap Jhoni.
Menurut Asadoma, Melki adalah kader partai Golkar sebagai peraih suara terbanyak nomor dua di DPR RI. Sementara soal anggaran ditentukan oleh dua institusi yakni presiden atau pemerintah dan DPR sehingga dengan posisi demikian, ia yakin pemerintah pusat akan memberi perhatian lebih kepada NTT.
“ Jadi kita sudah punya kekuatan. Kita sudah punya akses dan jaringan. Saya pastikan program-program kita akan mendapat dukungan kuat dari pemerintah. Tapi, kalau kita pilih orang yang tidak punya akses ke presiden atau ke DPR, jangan harap NTT bisa maju,”ujar Jhoni seraya mengingatkan rakyat agar tidak memilih orang yang tidak punya akses karena akan kita akan berputar pada hal-hal yang formal-formal saja, tidak ada terobosan, tidak ada inovasi, karena tidak didukung oleh pemerintah pusat.
Untuk itu ia meminta massa simpatisan dan pendukung Melki-Johni agar tidak ragu-ragu dengan pencalonan mereka dalam kontestasi Pilkada 2024. Dia mengatakan, pariwisata Labuan Bajo akan menjadi pusat pariwisata di Nusa Tenggara Timur bahkan Indonesia bagian timur. Untuk itu, apa yang sudah dibangun oleh Presiden Joko Widodo akan mereka lanjutkan.
Sementara untuk hal-hal yang belum tertata dengan baik akan mereka tata dengan membangun sistem keamanan, ketertiban dan kenyamanan bagi para pelaku usaha maupun masyarakat di Labuan Bajo khususnya dan NTT umumnya.
Dia juga mengatakan bahwa Melki -Johni akan melakukan evaluasi, apakah pariwisata Labuan Bajo sudah atau belum memberikan manfaat yang besar bagi rakyat Labuan Bajo dan Manggarai atau Flores, NTT.
“ Jika ternyata pariwisata lebih banyak dinikmati oleh orang dari luar NTT, kita akan tata kembali sehingga pariwisata Labuan Bajo lebih banyak memberikan manfaat bagi masyarakat di Labuan Bajo, di Manggarai, di Flores bahkan di seluruh Nusa Tenggara Timur,” ujarnya.
Menurut mantan Kapolda NTT ini, pariwisata mempunyai efek domino yang luas. Jika pariwisata hidup, maka perhotelan-perhotelan, penginapan, transportasi dan usaha-usaha UMKM akan hidup. Restauran-restauran akan hidup, pertanian, peternakan akan hidup, karena bahan-bahan mentah akan terserap oleh pasar. Sayur-sayuran, buah-buahan, daging, ikan akan terserap untuk pariwisata.
Namun, pertayaannya adalah apakah pariwisata sudah menyerap potensi dari masyarakat lokal atau belum?.
“ Ini yang akan kami tata. Kami tata, agar pariwisata Labuan Bajo memberikan manfaat bagi masyarakat di Labuan Bajo,” tandas Jhoni.
Pada bagian lain pidato politiknya, ia menyebutkan, ada sekitar 738 kapal phinisi di Labuan Bajo tapi yang punya izin hanya sekitar 200-an. Artinya, yang lain beroperasi secara liar. Ini tentu tidak memberikan manfaat bagi daerah karena mereka tidak bayar pajak, tidak bayar retribusi, bahkan merusak lingkungan. Hal ini akan ditata agar tidak merusak lingkungan hidup dan tidak membuat masyarakat tidak nyaman.
“ Jadi, kapal-kapal itu akan kita tertibkan sehingga semuanya dapat memberikan kontribusi dan pemasukan bagi Nusa Tenggara Timur dan bagi masyarakat Manggarai raya,” tegas Jhoni.
Sektor pertanian, perikanan dan peternakan juga akan ditumbuhkembangkan agar bisa memenuhi kebutuhan pariwisata. Manggarai sebagai lumbung pangan NTT akan mendapatkan perhatian khusus guna menjaga dan meningkatkan produksinya. Selain itu, lahan-lahan persawahan akan diproteksi sehingga tidak beralih fungsi menjadi perumahan yang berdampak pada berkurangnya area-area produksi.
Selain itu, Melki- Jhoni juga akan membangun infrastruktur jalan, jembatan, penerangan, jaringan komunikasi atau internet yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Kebutuhan dasar ini yang harus dipenuhi oleh pemimpin di Nusa Tenggara Timur kini dan masa depan. [kis/fg]