FLORESGENUINE.com- Perjalanan Labuan Bajo-Ruteng. Jeda di Cenggo Cafe di Lembor. Menikmati singkong goreng dan kopi Manggarai. Petak sawah mengirim aroma lumpur, bunyi mesin traktor menderu.
“Suasana yang sangat indah”, celetuk Amy, gadis Belanda yang lahir dan tumbuh di pemukiman modern di Rotterdam.
“Apakah masa kecilmu juga seperti ini?” ia bertanya.
” Iya, Amy. Kurang lebih seperti ini. Tapi di kampung lumayan jauh dari kota, tidak ada bunyi deru kendaraan dan suara mesin traktor. Kami membajak sawah dengan kerbau,” saya menjelaskan.
“Wow, pasti sangat menyenangkan,” ia menambahkan.
“Menyenangkan, tapi kala itu kami berpikir, kami sangat miskin. Membajak sawah, kerja dengan lumpur. Bekerja di bawah terik sinar matahari,” sambung saya menjelaskan.
“Kamu bilang, kamu miskin? Miskin dari mananya? Kamu punya sawah, punya beras, punya pisang, punya singkong, punya ayam, punya banyak. Walaupun semua bank tutup, kalian akan tetap bisa hidup,” jelas Amy bersemangat.
Kopi yang saya seruput rasanya jadi tambah pahit.
“Saya sangat menyukai suasana di sini. Tempat yang indah, orang-orang yang ramah. Anak-anak kecil bermain dengan bahagia,” tambahnya lagi.
Teringat sebuah potongan video acara Kick Andy yang belakangan viral, yang menayangkan dua orang travel vlogger bule yang keliling Indonesia.
“Daerah mana yang paling disukai atau paling berkesan?” tanya Andy Noya kepada mereka.
“… untuk saya mungkin Flores. Alam indah, ada jalan yang baru, ngak ramai, orang ramah sekali… ,” jawab salah satu dari keduanya.
Demikianlah Flores, Nusa Bunga. Pulau yang selintas seperti mirip ular. Pulau yang dalam tubuhnya banyak menyimpan bara api dengan kepala gunung-gunung yang tinggi, pulau dengan banyak pantai indah dan laut bening.
Banyak orang berkata, orang-orang pulau ini berwajah sangar, tapi mereka memiliki hati hello kitty. * (Boe Berkelana)