POLITIK

Ceritera Cawabup Richard Sontani, Mengabdi di Tujuh Instansi Pemerintah

FLORESGENUINE.com- Calon Wakil Bupati (Cawabup) Manggarai Barat (Mabar), Richard Sontani mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 18 tahun sebagai ASN, dirinya sudah mengabdi di tujuh instansi pemerintah.

“ Selama delapan belas tahun menjadi PNS saya sudah mengabdi di tujuh instansi dengan jabatan struktural dan tata kelola pemerintahan,” ujarnya.

Dia menyebutkan, pada usia 26 tahun, ia sudah dipercaya menjadi kepala sub bagian program dan pelaporan. Lalu pada usia usia 28 tahun, ia dipercaya menjadi kepala bidang infrastruktur kewilayahan. Bidang ini terkait mendesain program-program kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan pembangunan infrastruktur kewilayahan seperti pembangunan jalan, jembatan, irigasi, perumahan, lingkungan hidup dan tata ruang kota.

BACA JUGA:  Mengapa Susah Mengikis Popularitas Jokowi?

Semua kebijakan tersebut, terang Sontani, diramu lalu disampaikan ke pimpinan yang lebih tinggi dalam hal ini bupati dan wakil bupati untuk memutuskan pilihan-pilihan dari skenario yang didesain.

Selanjutnya, ia dipercaya kembali menjadi kepala bidang pemerintahan dan pembangunan manusia, yang bertugas untuk mendesain kebijakan strategi dan program yang berhubungan dengan pendidikan, kesehatan dan sosial budaya.

Lalu, pada usia 33 tahun, ia diberi mandat untuk menjadi sekretaris di Dinas PU dan jabatan terakhir sebagai kepala bagian pembangunan, sebelum akhirnya memilih mundur untuk terjun ke dunia politik dengan mendampingi Cabup Mario Pranda dalam Pilkada 2024.

Sontani mengatakan, ia sengaja membeberkan riwayat hidupnya secara lengkap agar masyarakat mengetahui untuk kemudian mempertimbangkan untuk menentukan pilihannya dalam Pilkada Manggarai Barat 2024. Sekaligus, untuk menepis isu-isu miring oleh sebagian pihak yang meragukan kemampuan pasangan calon Mario-Richard.

BACA JUGA:  Satgassus Pencegahan Korupsi Polri Gelar Monev di Tiga Kabupaten

“ Saya menyampaikan riwayat hidup kami secara lengkap karena ada yang mencap Paslon Mario-Richard belum pengalaman, masih mudah dan isu-isu miring lainnya,” ujarnya.

Sontani mengatakan, dia dan Mario Pranda memutuskan untuk mundur dari ASN dan anggota DPRD Manggarai Barat karena ingin mengadikan diri untuk Manggarai Barat yang lebih baik ke depan.

Ia mengungkapkan bahwa ketika Paslon Mario – Richard turun ke bawah, ke masyarakat, khususnya ke wilayah Nodoso, mereka menemukan persoalan yang harus segera diatasi oleh pemerintah.

Saat ia dan Mario ke Ndoso, fakta yang mereka temukan sungguh memprihatinkan terutama kondisi infrastruktur jalan yang sangat buruk.

“ Kami sudah sepakat untuk wilayah Ndoso menjadi salah satu prioritas pembangunan kami,” ujar Sontani dalam orasi politiknya di Lapangan sepak Bola Nggorang, Desa Nggorang, Minggu (20/10/2024). [kis/fg]

BACA JUGA:  Cabup Mario Pranda : Indeks Kemiskinan Tertinggi Ada di Lembor

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button