BUDAYA

Menggagas Membangun Ekosistem Taman Renungan Bung Karno

Oleh : Yakobus S Muda*

FLORES GENUINE – Taman renungan Bung Karno menjadi saksi bisu perenungan Sang Proklamator Indonesia dalam merumuskan butir-butir Pancasila saat ia diasingkan di Ende, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pemikiran Bung Karno tentang Pancasila adalah buah pikir global yang melampaui batas peradaban. Pancasila bukan hanya sekadar ideologi,tetapi juga lambang spirit yang menjiwai seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia. Ia melampaui batas zaman, mampu beradaptasi dengan perubahan tanpa kehilangan nilai-nilai fundamentalnya.

Pancasila menjadi kekuatan pemersatu bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar negeri. Pancasila juga menjadi modal dasar bagi Indonesia dalam berperan aktif di panggung internasional, berkontribusi dalam menciptakan perdamaian dan keadilan dunia.

Dengan memperhatikan pengaruh dan perkembangan lingkungan strategis, ISKA meminta pemerintah pemerintah untuk melakukan penataan ulang taman renungan Bung Karno. Pertama adalah peningkatan kualitas layanan wisata ideologi. Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan pariwisata ideologi di taman renungan Bung Karno menjadi focus utama.

Tujuannya, untuk memberikan pengalaman yang lebih baik, kaya nilai dan berkesan bagi pengunjung yang tertarik dengan sejarah dan pemikiran Soekarno.

Kedua, pengembangan zona penyangga. Pengembangan zona penyangga di sekitar empat titik temu Bung Karno rumah pengasingan, Taman renungan, serambi Soekarno dan Imaculata. Bertujuan untuk memperkuat komunitas lokal. Pemberdayaan masyarakat setempat agar dapat berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya.

Ketiga, pengembangan ruang kreativitas. Pengembangan ruang kreativitas di sekitar   renungan Bung Karno diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk mengekspresikan diri melalui seni, budaya dan inovasi. Tujuanny, untuk menciptakan lingkungan yang hidup dan dinamis serta menarik minat wisatawan.

BACA JUGA:  Uskup Maksimus Apresiasi Persaudaraan Lintas Agama di Manggarai Barat

Tujuan strategis dari pengembangan ekosistem di taman renungan Bung Karno yaitu mengangkat harkat dan martabat generasi muda Kota Ende. Melalui pengembangan ekosistem taman renungan Bung Karno akan menguatkan pengkayaan nilai-nilai pemikiran Soekarno pada generasi muda sehingga menghasilkan generasi muda yang memiliki mental yang tangguh dan unggul.

Pengembangan zona penyangga dan ruang kreatifitas dengan beragam program pelatihan, pemberdayaan ekonomi, pengembangan diri, pelestarian budaya dan peningkatan kualitas hidup dan lainnya. Diharapkan, dengan beragam aktifitas bagi generasi muda, pemuda dapat menjadi agen perubahan yang positif bagi daerahnya khusunya dalam menjaga dan merawat nilai-nilai Pancasila.

Kalianus Nusa Nipa. penjaga taman renungan Soekarno yang memiliki dedikasi penuh dalam menjaga dan merawat warisan budaya yang bernilai tinggi.  Kalianus membawa pesan tentang pentingnya menjaga dan merawat nilai-nilai Pancasila bagi kita semua. Pesan Kalianus menjadi alarm bagi kita semua untuk menjaga dan merawat warisan bernilai tinggi. Kalianus tidak menyangka bahwa dalam waktu singkat keinginannya yang sudah lama ini akan terwujud.  Kalianus sangat  senang dengan kesedehanaan dan keteladaan dari Bapak Uskup Mgr. Paulus Budi Kleden.

BACA JUGA:  Geopark Kelimutu Memperkuat Promosi Wisata Ideologi

Kalianus berencana menerbitkan buku ke-duanya hasil perenungannya selama ini serta ia ingin meminta bapak uskup untuk menjadi penulis prolog dalam bukunya.

Kisah penjaga taman ini menjadi inspirasi bagi kita semua. Ia mengajarkan bahwa kepedulian dapat membawa perubahan positif bagi lingkungan sekitar. Ia juga mengingatkan bahwa setiap orang memiliki peran penting dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Apa yang dilakukan oleh Kalianus ini kaya nilai dan perlu diduplikasi oleh masyarakat di empat symbol titik temu Bung Karno di Ende.

Pengembangan taman renungan Soekarno dapat belajar dari pengembangan cagar budaya dan industri pariwisata di  Borobudur. Destinasi pariwisata super prioritas Indonesia tumbuh dikarenakan ada peran budaya dalam menunjang ekosistem pariwisata.

BACA JUGA:  Uskup Labuan Bajo : Banyak Seminari di Dunia Sudah Ditutup

Guna mendukung gagasan diatas, ISKA mengajak pemangku kepentingan untuk membangun sinergitas antar amasyarakat, pemerintah dan gereja. Sinergi ini akan membangun semangat kolektif. Semangat kebersamaan ini akan membawa dampak berganda pada pemikiran strategis dan pelaksanaan gagasan serta evaluasi.

Sinergi dapat berhasil apabila semua pihak berfokus pada tujuan dan nilai kolektif, bukan nilai sendiri, harus melihat segala sesuatunya secara holistik, secara managerial, tidak perlu semua dikerjakan sendiri. ISKA mengharapkan pemerintah mendatang membuka ruang kolaborasi. Dampaknya lebih efisien.

Penulis adalah Korwil ISKA Bali Nusra

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button