FLORESIANA

Sepotong Legenda Gunung Api Kembar Lewotobi Flores Timur

FLORESGENUINE.com- Cerita rakyat, Gunung Lewotobi memiliki nama asli Ile Bele artinya gunung besar. Gunung ini diyakini sebagai nenek moyang Gunung Lewotobi laki-laki dan perempuan. Meskipun tidak ada catatan resmi mengenai kisah legenda Gunung Lewotobi, tetapi cerita rakyat setempat memang menarik untuk disimak.

Tuan tanah Suku Paka sekaligus pemilik Gunung Lewotobi, Tobias Lewotobi Puka, berkisah bahwa gunung kembar bernama asli Ile Bele berasal usul dari dua suku. Nama Ile Bele sendiri terdiri atas Ile Lake yang artinya Lewotobi Laki-laki dan Ile Wae yang artinya Lewotobi Perempuan.

Dahulu kala, ada dua pasang suami istri yang hidup berdampingan. Kepala keluarga masing-masing bernama Puka dan Tobi. Istri dari Puka dan Tobi sama-sama mengandung. Kepala keluarga itu membuat kesepakatan, jika anak perempuan yang lahir, status suku Puka akan menjadi Mame (Om/Paman) bagi Tobi dan jika anak laki-laki yang lahir dalam keluarga Puka, maka Puka akan menjadi Opu (Ipar) bagi Tobi. Sebaliknya, jika Tobi yang mendapatkan anak laki-laki, Tobi akan menjadi Opu, lalu Puka akan menjadi Mame.

BACA JUGA:  Abu Vulkanik Erupsi Gunung Lewotobi Landa Kabupaten Sikka

Saat melahirkan tiba, Tobi dan istrinya mendapatkan anak perempuan. Sehingga Puka memandang mereka sebagai Mame. Puka memiliki kebiasaan membuat gunung dari pasir dan batu. Usahanya selalu gagal karena yang dikerjakannya selalu runtuh.

Melihat pekerjaan Puka tak kunjung membuahkan hasil, suku Tobi atau Mame datang membantu. Mereka memasang tempurung tepat di puncak dua gunung buatan Puka. Karena itu, kedua gunung itupun dinamakan Lewotobi. Puncak yang saat ini mengalami erupsi merupakan puncak yang mana bagian lubangnya dulu ditutup oleh Suku Tobi.

Suku Tobi pindah dari Lewotobi ke Nawokote paska kekuatan beralih ke Suku Mukin di masa-masa pembentukan wilayah kekuasaan. Kawasan Gunung Lewotobi jatuh ke Suku Puka, tetapi mereka tidak melupakan Suku Tobi. Penghormatan Suku Puka terhadap Tobi masih dijaga sampai hari ini dalam ritus adat.

Saat Gunung Lewotobi laki-laki bereaksi, tugas Suku Puka yang menjadi pemilik gunung dari garis keturunan laki-laki itu pun wajib menggelar ritual Tuba Ile. Suku Puka akan memimpin ritual Tuba Ile yang mana di dalamnya mereka akan memberi makan nenek moyang.

BACA JUGA:  Kisah Melegenda The Dragon Princess dari Komodo

Dalam ritual ini, ada enam suku yang terlibat yakni Puka, Tobi, Kwuta, Wolo, Noba dan Tapun. Mereka akan membawa sesajen dan dikurbankan ke Gunung Lewotobi Ile Bele. *[dari berbagai sumber]

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button