NUSANTARA

Gunung Lewotobi Laki-Laki Kembali Meletus, Kemensos Jamin Ketersediaan Logistik

FLORESGENUINE.com- Gunung api Lewotobi Laki-Laki, di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali meletus pada Senin siang, (30/9/2024).

Letusan Gunung Lewotobi terpantau mencapai ketinggian 1.000 meter di atas puncak atau setara dengan sekitar 2.584 meter di atas permukaan laut. Kolom abu yang dihasilkan dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki terlihat berwarna abu-abu dengan intensitas cukup tebal mengarah ke arah barat daya.

Aktivitas erupsi Gunung Lewotobi tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 14.8 mm dan berlangsung selama 543 detik. Warga dan pengunjung yang berada di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 3 km dari pusat erupsi serta di sektor 4 km ke arah utara-timur laut dan 5 km ke arah timur laut dari pusat erupsi tersebut.

Masyarakat setempat diminta untuk tetap tenang dan mengikuti petunjuk dari pemerintah daerah serta tidak mempercayai informasi yang tidak jelas asalnya. Tercatat, sepanjang tahun 2024, Gunung Lewotobi Laki-Laki meletus sebanyak 724 kali. Namun, hingga kini status Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berada pada level siaga atau level 3.

BACA JUGA:  Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Berantas Judi Online

PVMBG selama periode pengamatan pada Senin (30/9/2024) antara pukul 00.00 hingga 12.00 Wita mencatat Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami satu kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 6.6 mm dan durasi 310 detik.

Selain itu, terdapat satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 3.7 mm dan durasi 46 detik, serta empat kali gempa harmonik dengan amplitudo 2.9 mm dengan durasi antara 24 hingga 75 detik.

Selain itu, terdapat satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 3.7 mm dan durasi 46 detik, serta empat kali gempa harmonik dengan amplitudo 2.9 mm dan durasi antara 24 hingga 75 detik.

Selama pengamatan tersebut, Gunung Lewotobi Laki-Laki juga mencatat satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 47.3 mm dan durasi 10 detik serta satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 2.2 mm, waktu S-P 1.3 detik dan durasi 9 detik.

Sementara itu, Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan logistik tersedia di lumbung sosial terdekat dari lokasi erupsi Gunung Lewotobi. Koordinasi dilakukan untuk menjamin bantuan siap sedia di wilayah terdampak.

BACA JUGA:  Imbas Erupsi Gunung Lewotobi, Aktivitas Penerbangan Sempat Terhenti

” Kemensos melakukan koordinasi. Memastikan logistik tersedia,” ucap Pelaksana tugas (Plt.)  Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos, Masriani Mansyur dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu (29/9/2024).

Ia mengatakan wilayah terdampak berada di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka. Sedangkan desa yang terdampak meliputi 6 desa di Kecamatan Wulanggitang dan 1 desa di Kecamatan Ilebura.

Sebelumnya, erupsi Gunung Lewotobi pernah terjadi pada 27 September 2024, tanpa korban jiwa. Namun, abu vulkanik mencemari sumber air, menyebabkan kesulitan air bersih. Selain itu, abu vulkanik merusak 2.500 rumah di Flores Timur dan 2.000 rumah di Sikka. Kerusakan mayoritas terjadi pada atap rumah yang terbuat dari seng.

Meski erupsi terjadi, aktivitas masyarakat masih berjalan normal. Pemerintah daerah belum merelokasi masyarakat dengan pertimbangan zona aman yang diberikan oleh Badan Geologi.

Masriani memastikan bantuan air bersih telah didistribusikan secara berkala oleh pemerintah Kabupaten Flores Timur. Warga diimbau untuk menutup penampungan air agar tidak tercemar debu vulkanik.

BACA JUGA:  Jasat Bayi Ditemukan di Hutan, Sebagian Tubuh Telah Hilang

Menurutnya logistik bencana tersedia di lumbung sosial terdekat. Lumbung sosial Kecamatan Talibura berada sekitar 31 kilometer dari titik erupsi. Sebanyak sepuluh orang Tagana dikerahkan untuk penanganan dampak abu vulkanik. Mereka membagikan masker, memasang terpal dan mendistribusikan air bersih.

Erupsi Gunung Lewotobi telah menunjukkan peningkatan aktivitas sejak Desember 2023. Status gunung kembali naik ke level III pada Juni 2024 akibat erupsi yang berkelanjutan. Ia mengatakan Kemensos, juga mendorong pemerintah daerah untuk mendata dampak ekonomi masyarakat terdampak. Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) bencana disiapkan untuk pemulihan ekonomi.

Pelayanan kesehatan ditingkatkan di desa dan kecamatan terdampak abu vulkanik. Masyarakat mengalami penyakit ISPA, kulit dan diare akibat paparan abu. Adapun terkait bantuan perbaikan rumah, Kemensos menyatakan masih menunggu pengajuan data dari kabupaten terdampak.

“Koordinasi masih terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi,” ungkapnya.

Kemensos juga bersiap menghadapi ancaman banjir lahar dingin saat musim hujan. Kanal pengalihan aliran lahar dingin sedang dibangun untuk meminimalkan dampak. * [kis/fg]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button