PARIWISATA

Travel Pattern Wisata Religi Katolik, Langkah Strategis Perluas Produk Wisata

FLOREGENUINE.com- Travel Pattern wisata religi Katolik atau peta perjalanan wisata religi Katolik di Pulau Flores baru-baru ini diluncurkan oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bekerjasama dengan dinas pariwisata dan keuskupan sedaratan Flores.

Travel Pattern ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi para peziarah yang hendak menjelajahi kekayaan religius di Pulau Flores. Travel Pattern juga merupakan tindak lanjut dari penyelenggaraan webinar dan diskusi terfokus yang digelar pada 17 Mei 2024.

Pembuatan travel pattern wisata religi Katolik di Pulau Flores merupakan salah satu cara untuk memberikan pengalaman lebih kepada wisatawan yakni menyediakan informasi destinasi, selain destinasi-destinasi berbasis alam dan budaya di Pulau Flores.

Wisata ziarah religi Katolik bisa menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan karena dapat memberikan pengalaman spiritual, untuk mengenal lebih dekat tradisi Gereja Katolik di Pulau Flores dan menawarkan aktivitas ziarah berbeda lainnya.

BACA JUGA:  400 Hektar Hutan Nggorang Bowosie, Pengembangan Pariwisata Berkualitas

Travel pattern wisata religi Katolik juga diharapkan dapat memberikan pengalaman lebih bagi wisatawan uang berkunjung ke destinasi wisata berbasis alam dan budaya. Launching peta perjalanan bertujuan untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dengan memperhatikan trend wisata di masa mendatang.

“ Inisiatif ini tidak hanya akan meningkatkan daya tarik pariwisata Flores sebagai destinasi religi Katolik, tetapi juga memperkuat identitas budaya dan spiritual Pulau Flores,” kata Plt Dirut BPOLBF, Fransiskus Teguh.

Pelunduran travel pattern wisata religi Katolik ini dilakukan bertepatan dengan momen peringatan Hari Pariwisata Sedunia (World Tourism Day) sekaligus sebagai bentuk komitmen BPOLBF dan Gereja Katolik, pemerintah daerah serta stakeholder untuk mewujudkan Pulau Flores sebagai tujuan wisata religi yang berkelanjutan.

BACA JUGA:  Penerbangan Malaysia - Labuan Bajo, AirAsia Bawa 1800 Penumpang

Romo Yakobus Donnisius Migo Pr selaku Sekretaris Keuskupan Maumere yang juga Direktur Politeknik Cristo Re Maumere menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan salah satu cara untuk membagikan kekayaan iman dan tradisi yang ada di Pulau Flores.

Prosesi Semanasanta merupakan tradisi wisata religi Katolik di Larantuka. (foto : ist)

” Saya mewakili Keuskupan Maumere mengapresiasi kolaborasi yang telah dilakukan hingga peluncuran travel pattern wisata religi Katolik di Pulau Flores ini. Ini adalah kesempatan berharga bagi kita untuk membagikan kekayaan iman dan tradisi yang ada di pulau ini. Wisata religi tidak hanya mengajak kita untuk menikmati keindahan alam, tetapi juga untuk merenungkan makna hidup dan memperdalam hubungan kita dengan Tuhan. Saya berharap travel pattern ini dapat memfasilitasi pengalaman spiritual yang mendalam bagi setiap peziarah, sekaligus mendukung perekonomian local,” ujar Romo Donni.

BACA JUGA:  Komodo, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional

Sedangkan Kepala Dinas Kabupaten Ngada, Ivan Botha mengatakan, kolaborasi penyusunan travel pattern merupakan langkah signifikan untuk memperkenalkan khazanah budaya dan spiritual yang dimiliki Pulau Flores. Inisiatif dan kolaborasi ini tentu merupakan langkah signifikan untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan spiritual yang dimiliki daerah kita kepada dunia.

Wisata religi, sebut dia, menawarkan kesempatan bagi pengunjung untuk tidak hanya menjelajahi keindahan alam, tetapi juga mendalami nilai-nilai keagamaan dan tradisi lokal.

“ Mari kita bersama-sama mempromosikan Flores sebagai destinasi wisata religi Katolik yang menginspirasi, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap peziarah,” ajak Ivan. * [kis/fg]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button