BUMI MANUSIA

Uskup Max Regus : Kemajuan Ekonomi dari Pariwisata, Tidak Selalu Dibarengi Akselerasi Kultural

FLORESGENUINE.com- Uskup terpilih Keuskupan Labuan Bajo, Mgr. Max Regus, Pr menegaskan, industri pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat (Mabar), selain menjanjikan kemajuan dari sisi ekonomi, namun perlu diingat bahwa kemajuan ekonomi ataupun keuntungan ekonomi dari pariwisata, tidak selalu dibarengi dengan akselerasi kultural, akselerasi budaya.

Menurut Uskup Max Regus, kemajuan-kemajuan tersebut tetap akan meninggalkan ruang kosong, yang jika tidak disikapi, tentu di masa depan, akan membawa kerugian bagi kita. Dalam konteks dan sudut pandang itulah, maka Festival Golo Koe menawarkan dan ingin mengambil peran untuk mendorong akselerasi kultural agar tidak terjadi ketimpangan antara janji kemajuan ekonomi dari pariwisata di satu pihak, tetapi juga tidak meninggalkan aspek-aspek budaya dan nilai-nilai kelokalan, karakter-karakter sosial masyarakat setempat dalam masifikasi industri pariwisata.

BACA JUGA:  Memelihara Tradisi Tenun Tangan, Mencegah Hilangnya Kearifan Lokal

Uskup Max Regus juga mengatakan bahwa Festival Golo Koe menawarkan sebuah bentuk pariwisata dari bawah yang diinisiasi oleh elemen-elemen kemasyarakatan, baik agama, pelaku-pelaku ekonomi menengah dan kecil untuk menyangga industri pariwisata di kawasan ini, sehingga apa yang kita inginkan benefit sharing dari industri pariwisata, keuntungannya bisa dibagikan, tidak hanya ekonomi tapi juga sosial budaya.

Untuk mewujudkan visi yang luar biasa penting dan mendesak ini, Uskup Max mengatakan, dibutuhkan kolaborasi, kerja bersama, kerja cerdas seperti pepatah bahasa China yang mengatakan bahwa kalau anda ingin berjalan lebih cepat, anda jangan sendiri, tapi kalau anda ingin jalan lebih jauh, anda harus jalan sama-sama.

BACA JUGA:  2 Orang Balon Bupati Mabar Tahun 2024 Terima Surat Rekomendasi dari Partai Hanura
Penampilan salah satu sanggar tari pada acara pembukaan Festival Golo Koe. (foto : Kornelis Rahalaka/Floresgenuine)

“ Kita ingin agar kita berjalan sejauh mungkin, sejauh yang Tuhan kehendaki terjadi atas festival yang besar dan agung ini. Karena itu, untuk membingkai perjalanan yang panjang dan kita tidak tahu kapan berakhirnya, maka kita membutuhkan sebuah dasar spiritualitas yang kuat, yang pasti dan juga yang tidak akan habis,” ujar Uskup Max pada acara pembukaan Festival Golo Koe di Waterfront, Labuan Bajo, Sabtu (10/8/2024).

Menurut Uskup Max Regus, Festival Golo Koe menawarkan perspektif rohani dan spiritual di dalam kehadiran dan semangat hidup Bunda Maria sebagai ibu, sebagai dia yang melahirkan Sang Juru Selamat. Dia juga yang membingkai perjalanan Festival Golo Koe tahun pertama, kedua, ketiga dan tahun-tahun berikutnya.

Uskup Max berharap, Festival Golo Koe di tahun-tahun ke depan dapat lebih besar dan lebih bermanfaat dari tiga tahun pertama ini. Festival Golo Koe merupakan persembahan berarti dari kita semua, pemerintah dan masyarakat Manggarai Barat untuk perayaan ulang tahun Indonesia yang ke-79 tahun.

BACA JUGA:  Napak Tilas Gereja Katolik Manggarai Barat, Berjalan Bersama Allah

“ Semoga kita semua dilengkapi dalam sukacita sebagaimana Festival Golo Koe ini telah dimulai oleh Tuhan, kita yang melaksanakan dan Bunda Maria yang mendoakan serta Tuhan yang akan melengkapi dan menyempurnakannya,” ucap Uskup Max Regus. [kis/fg]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button