FLORESGENUINE.com– Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terletak di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur (Flotim) memaksa ribuan orang mengungsi ke tempat yang aman, sekolah-sekolah diliburkan sementara, dan bandara udara ditutup total.
Gunung berapi yang memiliki tinggi 1.548 dpl itu mengalami aktivitas erupsi sejak akhir Desember 2023, hingga memasuki awal tahun 2024, status gunung tersebut naik ke level siaga tiga yang artinya, masyarakat dilarang mendekati gunung dalam radius tiga kilometer dari pusat erupsi.
Tercatat sekitar 3.800 warga harus mengungsi ke desa-desa tetangga guna menyelamatkan diri dari bahaya abu vulkanik yang terus menerpa pemukiman penduduk. Abu vulkanik setebal sekitar 3-4 sentimeter itu, tidak hanya menerjang dan menyelimuti rumah-rumah penduduk tetapi juga menerpa lahan-lahan pertanian warga.
Warga mengaku, mereka terpaksa mengungsi guna menghindari abu vulkanik yang dapat mengganggu kesehatan dan membahayakan diri mereka. Sebagian warga dikabarkan terpaksa mengungsi dan tinggal di kebun hanya beratapkan terpal atau berlindung dibawah pondok-pondok sederhana yang dibuat warga secara swadaya.
Petrus Kadesoge, warga Desa Dulipali kepada media menyebutkan, sekitar 400 warga berada di lokasi pengungsian mandiri. Sebagian besar diantaranya adalah perempuan dan anak-anak. Para pengungsi mereka sangat membutuhkan bantuan berupa masker serta pasokan bahan makanan dan air minum bersih.
Sementara itu, sekolah-sekolah di wilayah terpapar erupsi Gunung Lewotobi pun untuk sementara dilibutkan sambil memperhatikan kondisi terkini aktivitas Gunung Lewotobi. Tercatat, setidaknya terdapat dua kecamatan yang terpapar abu vulkanik erupsi gunung Lewotobi yakni Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura. [kis/fg]