
FLORES GENUINE – Dua warga Kelurahan Selandoro, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni Yosep Wokal Wutun dan putrinya, Monika Lipat Wutun ditemukan tak bernyawa di perairan Laut Lewoleba dalam bilangan Bandara Udara Wunopito, Lewoleba.
Monika ditemukan pada Minggu (27/4/2025) sekitar Pkl. 23.10 Wita sedangkan ayahnya Yosep Wokal baru ditemukan pada sore ini, Senin (28/4/2025). Saat ini jenazah kedua korban sedang di RSUD untuk dilakukan visum et repertum.
Kasat Reskrim Polres Lembata AKP Donatus Sare kepada media mengungkapkan bahwa jasad Monika ditemukan pertama kali oleh seorang nelayan bernama Stefan. Jasad Monika ditemukan sedang tersangkut di jaring ikan sedangkan bapaknya Yosep baru ditemukan sehari sesudahnya.
Jasat Monika pertama kali ditemukan oleh Alexis Arsat, seorang nelayan setempat yang pada Minggu sore sekitar Pkl. 15.00 Wita, saksi bersama anaknya sedang memeriksa perangkap ikan yang dipasang di perairan tersebut. Tiba-tiba, mereka menemukan sesosok mayat terapung dengan posisi tertelungkup. Mayat tersebut mengenakan baju hitam.
Alexis bersama anaknya bergegas ke darat untuk memberitahu kepada seorang rekan nelayan lainnya yakni Yohanes Kia. Atas informasi itu, Yohanes melaporkan peristiwa tersebut kepada polisi. Jasat sempat menghilang dibawah arus. Mereka sempat mencarinya dengan menggunakan perahu namun tak membuahkan hasil.
Sekitar Pkl. 19.00 Wita, seorang nelayan lain bernama Stefan menginformasikan bahwa ia baru saja menemukan jazad lainnya berjenis kelamin perempuan yang sedang tersangkut di jaring ikan. Stefan kemudian segera mencari pertolongan. Informasi penemuan mayat kedua jasad pun segera menyebar dan banyak warga mulai berdatangan ke pantai.
Berdasarkan informasi, Yosep dan Monika saat itu tengah mencari ikan di pantai sekitar Pkl. 11.00 Wita pada Minggu (27/4/2025). Namun keduanya diduga ternggelam terseret arus. Jenazah Monika berhasil dievakuasi oleh polisi dan warga pada Minggu malam. Jenazah Monika lalu dibawa ke RSUD Lewoleba untuk dilakukan visum dan pemulasaraan kemudian dibawah ke rumah duka.
Berdasarkan keterangan dokter menyatakan tak ada tanda-tanda kekerasan terhadap diri kedua korban. Kedua korban diperkirakan meninggal dunia karena asfiksia (sesak napas) akibat tenggelam yang ditandai dengan keluarnya busa putih dari mulut korban. Pihak keluarga korban pun menerima kejadian tersebut dan menolak untuk diautopsi. *[red/fgc]