FLORESGENUINE.com- Gunung api Lewotobi Laki-Laki yang berada di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali meletus pada Minggu (4/11/2024) malam, sekitar Pkl. 23.57 Wita.
Warga di sekitar lereng gunung Lewotobi berjuang menyelamatkan diri di tengah kegelapan malam. Namun, sebagian warga hanya bisa berpasrah dengan bertahan dan berlindung di dalam rumah mereka masing-masing.
Sebuah video yang merekam detik-detik kejadian itu memperlihatkan betapa dasyatnya ledakan gunung tersebut. Sejumlah rumah tampak terbakar dan mengalami kerusakan yang parah. Sejumlah warga dikabarkan mengalami luka-luka. Tampak sejumlah warga berjalan tertatih- tatih untuk menyelamatkan diri. Mereka hanya mengandalkan penerangan oleh lampu HP atau sorotan lampu dari sejumlah kendaraan yang terparkir di pinggir jalan.
Teriakan histeris terdengar di tengah malam yang pekat dan sunyi itu. Sementara, di puncak gunung, terpantul cahaya kemerahan yang menyala serentak melontarkan pijar api dan material bebatuan dari puncak gunung. Lahar panas dan cahaya api terus mengalir deras menuju ke lereng gunung tersebut.
Ribuan warga dilaporkan berusaha meninggalkan kampung mereka untuk mencari tempat perlindungan yang aman. Bau belerang menyengat hidung hingga membuat penciuman mereka terasa sakit dan batuk-batuk meskipun sebagian warga sudah memakai masker guna menutupi hidung dan mulut mereka.
Sebagian warga dikabarkan berhasil mengungsikan diri secara mandiri ke desa terdekat seperti Desa Boru, Desa Pululera dan sebagian menuju ke perbatasan wilayah antara Flores Timur dan Kabupaten Sikka teatnya di wilayah Boganatar.
Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki membenarkan adanya erupsi gunung api Lewotobi Laki-Laki. Namun sulit kejadian tersebut agak sulit teramati karena kabut awan dan gelapnya malam. Meski demikian, tercatat di rekaman seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi ± 24 menit 10 detik. Kejadian sekitar Pkl. 23.57 Wita. Saat ini, Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada status level siaga menjadi awas.
Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 3.5 kilometer dari pusat erupsi serta 4 kilometer pada arah Utara-Timur Laut dan 5 kilometer pada sektor Timur Laut.
Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan di sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Masyarakat diminta untuk selalu memakai masker atau penutup hidung dan mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan. *[kis/fg]