Ekonomi Kreatif

Festival Golo Koe, Event Promosi Produk UMKM

FLORES GENUINE – Bupati Manggarai Barat (Mabar) Edistasius Endi mengatakan bahwa festival Golo Koe sebagai ajang pementasan kesenian dan budaya daerah juga wadah untuk mempromosikan produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Bupati Endi mengatakan ini saat menutup acara Festival Golo Koe 2025 yang digelar di Marina Waterfront, Labuan Bajo, Jumat (15/8/2025).

Dia berkata bahwa Festival Golo Koe bukan sekedar mempersembahkan koor, lagu dan tarian-tarian tetapi festival harus mampu menyokong ekonomi masyarakat  seperti para pelaku UMKM.  Tercatat, sebanyak 170 pelaku UMKM dari berbagai daerah ikut memeriahkan ajang festival tahunan ini. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 140 pelaku UMKM.

BACA JUGA:  Menteri Ekraf Teuku Riefky: Profesionalitas dan Integritas harus Jadi Budaya

Ia mengajak seluruh masyarakat untuk terus bekerjasama dan berkolaborasi karena sebut dia, tidak ada yang sempurna, tidak ada yang superstar dan superman sehingga membutuhkan kerja kolaboratif dan sinodal menjadi dasar utamanya.

“ Kata kuncinya adalah saling mengisi, saling melengkapi,” ujarnya.

Ia berharap, di tahun-tahun mendatang, kegiatan serupa lebih maju baik dalam keimanan dan ekonomi agar terus bertumbuh dan berkembang.

Sementara itu, Plt. Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono menyatakan bahwa Festival Golo Koe sudah masuk dalam 10 besar Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata tahun 2025. Festival Golo Koe menyisihkan 3.600 event daerah di seluruh Nusantara dan even ini sudah masuk top 10 atau top 10 event terbaik di Republik Indonesia.

Selain festival Golo Koe, ada empat ivent lainnya yang masuk KEN yaitu Festival Wolobobo di Kabupaten Ngada, Festival Lamaholot di Kabupaten Lembata dan Festival Rote Malole di Kabupaten Rote Ndao. Ia berharap, Festival Golo Koe dapat menjadi pilihan utama para wisatawan untuk datang ke wilayah ini.

BACA JUGA:  Menikmati Ikan Pepes, Wisata Kuliner Masakan Khas Ibu-Ibu Warloka

“ Ini adalah hasil karya dari Keuskupan Labuan Bajo bekerja sama dengan pemerintah dan  semua stakeholders. Festival Golo Koe merupakan salah satu yang luar biasa yang mewakili provinsi Nusa Tenggara Timur,” ujarnya.

Marhen Yono menjelaskan, berdasarkan survey internasional, ada lima alasan wisatawan datang ke Indonesia tahun 2025. Alasan utama bukan menikmati alam yang indah tetapi sudah bergeser untuk menikmati culture atau seni budaya. Untuk itu, kita perlu menampilkan seni budaya khas Manggarai.

Alasan lainnya yakni wisata kuliner. Wisatawan ingin menikmati kuliner khas Labuan Bajo. Wisatawan juga ingin mengiktui even-event seperti festival Golo Koe yang mendatangkan ribuan orang. Demikian juga alasan promosi dan menikmati keindahan alam bawah laut.

BACA JUGA:  Pariwisata Religi Katolik Flores, Sarana Merawat Spiritualitas dan Budaya

Ia menyebutkan ada bulan tertentu terjadi low season yakni Januari dan Februari, Pada bulan-bulan tersebut biasanya jumlah wisatawan berkurang. Untuk itu wisatawan akan diberi diskon hingga 60%, baik hotel maupun makanan. Dengan begitu diharapkan dapat berdampak pada tingkat jumlah kunjungan ke wilayah ini. *[red/fgc]

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button