PARIWISATA

Berpetualang Menikmati Sensasi Alam Cunca Liang Kantor yang Menawan

FLORESGENUINE. com- Pada hari Minggu, 17 Maret 2024, saya bersama sejumlah wisatawan berpetualang ke destinasi wisata air terjun Liang Kantor.  Ya, Cunca Liang Kantor merupakan sebuah kawasan destinasi wisata alam yang menawan.

Cunca Liang Kantor berada diketinggian sekitar 600 dpl, taka jauh  dari Kampung Cecer, Desa Liang Ndara, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Untuk mencapai spot wisata yang satu ini, Anda hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan berjalan kaki atau trekking melewati perkebunan warga dan menelusuri jalan setapak dibawah rimbunan hutan belantara Mbeliling yang masih terpelihara dengan baik.

Siang itu, kami tiba di Desa Liang Ndara tepatnya di Kampung Cecer. Desa yang selama ini dikenal sebagai salah satu desa wisata di Manggarai Barat. Kami dijemput oleh Om Arnoldus Stara. Om Arnol demikian bapak tiga anak ini biasa disapa menyambut kedatangan kami dengan riang.

Om Arnol sendiri adalah seorang petani tradisional di kampung itu. Selain bertani, Om Arnol dikenal oleh masyarakat setempat sebagai seorang pengrajin yang handal. Ia miliki bakat sebagai pembuat kelengkapan asesoris tarian caci dan penyadap air nira dari pohon aren sebagai bahan dasar pembuatan gula aren atau sopi yakni sejenis minuman keras beralkohol.

Para wisatawan sedang mengabadikan Cunca Liang Ndara. (Foto : Kornelis Rahalaka)

Meskipun cuaca mendung dan gerimis, tidak menyurutkan langkah kami menikmati perjalanan ini. Pemandangan alamnya sungguh menakjubkan dan memanjakan mata. Selain menikmati panorama alam yang indah, sesekali terdengar kicauan burung dan deraian air sungai yang mengalir dari sejumlah anak sungai.

Tak lupa kami mengabadikan setiap momen menarik melalui kamera hand phone. Perjalanan ini sungguh menyenangkan. Di kawasan hutan Mbeliling ini masih ditemui banyak pohon-pohon berukuran besar, sedang dan kecil. Berikut udara pegunungan Mbeliling terasa begitu sejuk diiringi tiupan angin sepoi-sepoi basah, menambah syandu perjalanan ini.

BACA JUGA:  Mengenal Lebih Dekat dengan Elisabet Yani Taralili dan Kuliner Lokal Khas Flores

Beberapa wisatawan terpaksa harus berjalan tertatih karena harus meniti bebatuan cadas yang licin dan berlumut. Maklum sedang musim hujan. Tak terasa, kami pun tiba di tebing bebatuan cadas dipinggiran gua air terjun Liang Kantor.

Rasa lelah seketika hilang dan terbayar lunas. Kami menyaksikan betapa agung karya Tuhan. Air terjun Liang Kantor bukan hanya menawarkan keindahan, tetapi juga keunikan yang tidak ditemukan di tempat lain.

Cunca Liang Kantor memang sungguh menawan. Selain menyaksikan air terjun dengan ketinggian mencapai 75 meter, di lokasi ini juga terdapat gua yang cukup lebar dan dalam. Diperkirakan lebar gua berdiameter sekitar 50 meter. Di sini para pengunjung boleh berteduh di dalam gua sambil menikmati air terjun yang terlontar dari atas celah bebatuan dan akar-akar pohon. Air terjun tampak menghujam deras ke dasar jurang.

BACA JUGA:  Festival Wolobobo Ngada 2024, Tampilkan Keanekaragaman Budaya

Terima kasih Tuhan atas ciptaanmu yang sungguh luar biasa ini. Walaupun batu-batu yang kami pijak itu licin dan kasar, tetapi tak mengurangi semangat kebersamaan kami untuk menikmati setiap deraian air yang terjun bebas dari “atap” gua.

Sungguh terasa betah berada di tempat ini. Semua masalah dan beban hidup seolah hilang seketika. Cunca Liang Kantor, selain menawarkan keindahan alam seperti gua dan hutan yang masih alami, tentu saja spot wisata yang satu ini sangat cocok untuk berenang atau sekedar membenamkan diri.

Di titik jatuhnya air, terbentuk kolam seluas sekitar 20 meter persegi membuat area di kolam ini sangat cocok untuk berenang atau mandi dan bersenang-senang. Airnya cukup sejuk dan jernih.

Setelah menghabiskan beberapa waktu lamanya, kami pun meninggalkan Cunca Liang Kantor untuk kembali menelusuri jalan setapak menuju Pondok Wisata Fantasi Alam yakni sebuah pondok milik Om Arnol, tempat ia dan keluarganya mengais nafkah hidup.

BACA JUGA:  PLN IUP Nusra Telah Serahkan Kompensasi kepada Masyarakat Desa Golo Bilas-Manggarai Barat
SONY DSC

Di pondok ini, kami pun menikmati masakan tradisional yang telah disiapkan oleh Om Arnold an keluarga. Di tempat ini pula para pengunjung dapat menikmati panorama alam yang indah. Selain melihat perkebunan fanili yang mulai berbuah, di sini pula para pengunjung dapat menikmati panorama kota Labuan Bajo dan ratusan pulau-pulau mungil yang indah di perairan Taman Nasional Komodo (TNK).

Di pondok ini, para pengunjung dapat menikmati beberapa menu hidangan tradisional. Namun, bagi para pengunjung yang hendak sarapan atau menikmati hasil pangan dari kebun ini, perlu memesannya terlebih dahulu agar pengelola pondok mempersiapkan segala sesuatu sesuai dengan kebutuhan para wisatawan.

Selain menyaksikan birunya laut Labuan Bajo dan sekitarnya, dari ketinggian ini pula, para pengunjung dapat menikmati beragam atraksi seni budaya yang akan disuguhkan oleh beberapa sanggar budaya yang didirikan secara swadaya oleh warga setempat seperti sanggar budaya Riang Tana Tiwa.

Dipenghujung senja, para pengunjung akan disuguhi panorama sunset menyambut datangnya malam. Di Pondok Fantasi Alam ini pula, kami pun berpisah untuk sementara waktu, seraya menanti pada waktu lain, kami akan datang kembali untuk menikmati indahnya panorama alam Liang Ndara. [Kornelis Rahalaka]

 

 

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button