FLORESGENUINE.com – H. Ardi Sehami Bakal Calon (balon) Bupati Manggarai Barat menjadi narasumber pada kegiatan Pelantikan Pengurus MD KAHMI-FORHATI Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) dan Diskusi Publik, yang berlangsung di aula Hotel Perundi Labuan Bajo, Minggu 12 Mei 2024.
Kegiatan ini mengangkat tema “Grand Design dan Kepemimpinan Manggarai Barat Serta Prospek Kontribusi Generasi Muda Dalam Mewujudkan Pembangunan Pariwisata Holistik dan Berbasis Lingkungan”.
Anggota DPRD Sleman-Yogyakarta periode 2019-2024 itu dalam sesi diskusi memaparkan materi Strategi Pembangunan Manggarai Barat meneropong dari aspek pertanian, nelayan, budaya dan UMKM. Dia juga menyampaikan dari dua sisi, yaitu persoalan hingga solusi.
Aspek Persoalan di Manggarai Barat
H. Ardi dalam pemaparannya menyampaikan realitas Manggarai Barat, diantaranya Mabar sebagai daerah pertanian, daerah perikanan, daerah yang kaya akan budaya dan juga daerah UMKM.
Menurutnya, dari aspek pertanian menjelaskan, pemanfaatan lahan belum di optimalkan, kualitas dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura masih rendah, pengelolaan sawah masih konvensional, aspek pupuk masih sulit dan juga akses transportasi yang masih sulit berdampak pada pemasaran pasca panen.
Selanjutnya, dari aspek nelayan menurut dia yang juga merupakan profesi sebagai pengusaha itu mengatakan, minim pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi untuk mendorong produktivitas dan meningkatkan hasil tangkapan ikan, terbatasnya akses permodalan dan juga terbatas nya daya serap industri pengelolaan ikan.
Selain itu, dari aspek budaya, putra asli kelahiran Desa Siru, Kecamatan Lembor-Mabar itu menyampaikan, kekurangan keterlibatan kaum muda dalam merawat budaya, pengaruh budaya asing dan kurangnya pembangunan infrastruktur budaya.
Kemudian, dari aspek UMKM, dia menilai kurangnya inovasi produk, keterbatasan modal dan keterbatasan dalam mengakses pasar.
Solusi 4 Aspek
Menurut H. Ardi, solusi yang ditawarkan dari segi aspek pertanian itu diantaranya pelatihan dan pendampingan terhadap pertanian, mengintegrasikan teknologi modern kepada petani, mendorong diversifikasi produk pertanian dan terakhir, pembangunan infrastruktur yang merata.
Selain itu, dari sisi aspek nelayan, menurut dia perlu melakukan pelatihan dan pendampingan nelayan, akses permodalan, dan akses jaringan nasional. Kemudian, lanjut dia, dari aspek budaya dia menawarkan solusi menggalakkan kegiatan seni dan budaya, mempromosikan dan melindungi kekayaan budaya, serta membangun infrastruktur budaya.
Dari segi aspek UMKM, dia mengutarakan solusi seperti pelatihan dan pendampingan terhadap pelaku UMKM, meningkatkan kualitas produk dan manajemen usaha, membangun jaringan dan kolaborasi antar UMKM dan membantu akses permodalan dan pemasaran. (ah/fg)