
FLORES GENUINE – Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus mengungkapkan pentingnya memandang anak-anak bukan sebagai beban, tetapi anak-anak sebagai harapan masa depan gereja. Uskup Maksi mengungkapkan ini saat memimpin perayaan misa Minggu panggilan ke-62 di Paroki Werang, Minggu (11/5/2025).
Saat perayaan itu, Uskup Maksi didampingi oleh “paus cilik” dan “uskup cilik” yang merupakan simbol keterlibatan anak-anak dalam karya Gereja. Uskup Maksi menyatakan bahwa keterlibatan anak-anak sebagai “paus cilik dan uskup cilik adalah symbol sekaligus gambaran gereja 30 tahun yang akan datang.
Mgr. Maksi menegaskan bahwa anak-anak adalah anugerah kehidupan, sebagaimana ditegaskan dalam tema hari doa sedunia 2025 yaitu peziarah harapan.
“Sering kali kita menganggap anak-anak sebagai masalah, padahal mereka adalah anugerah,” ujarnya.
Acara dilanjutkan dengan penanaman pohon secara simbolis di halaman pastoran Paroki Werang. Kegiatan penanaman pohon ini melibatkan pemerintah setempat dan para tokoh lintas agama. Hal ini sebagai simbol semangat kolaboratif lintas iman dan agama.
Perayaan hari doa sedunia untuk panggilan ke-62 ini bukan sekadar ajang ritual gereja tetapi menjadi panggung nyata memupuk kebersamaan, toleransi dan pewartaan nilai-nilai kemanusiaan. [vin/fgc]