Pariwisata

Menciptakan Destinasi Siaga dan Tangguh Melalui Manajemen Krisis Kepariwisataan

FLORES GENUINE- Krisis kepariwisataan merupakan kondisi yang menimbulkan pengaruh negatif terhadap kinerja ekosistem pariwisata sebagai akibat gangguan baik dari faktor alam maupun non-alam.

Manajemen krisis kepariwisataan merupakan pendekatan terpadu yang dirancang untuk membangun ketahanan destinasi dalam menyiapsiagakan, merespons dan memulihkan diri setelah krisis terjadi.

Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Manajemen Krisis, Fadjar Hutomo menjelaskan bahwa salah satu fase kunci dalam manajemen krisis mencakup langkah konkret bagaimana penanganan tanggap darurat, asesmen serta pemantauan informasi, pembentukan pusat krisis kepariwisataan, strategi komunikasi terpadu, pelayanan wisatawan selama krisis dan analisis dampak yang sistematis.

Langkah-langkah ini harus dijalankan secara sinergis agar destinasi tidak hanya mampu bertahan menghadapi gangguan, tetapi juga cepat pulih dan mempertahankan reputasi serta kualitas layanan.

BACA JUGA:  Mengenal 10 Destinasi Wisata Favorit di Kabupaten Flores Timur

Manajemen krisis kepariwisataan merupakan bagian dari strategis untuk memperkuat daya tahan mereka. Ia menekankan peningkatan kapasitas tanggap darurat, tata kelola krisis yang terstruktur, strategi komunikasi yang efektif, pelayanan wisatawan serta analisis dampak menjadi fondasi penting demi membangun destinasi yang tangguh, adaptif dan berkelanjutan, baik di tingkat nasional maupun global.

Manajemen krisis dapat memberikan wawasan strategis tentang bagaimana destinasi bisa memperkuat ketangguhan mereka terhadap ancaman krisis. Dengan penguatan kapasitas tanggap darurat, struktur tata kelola krisis, strategi komunikasi yang efektif, pelayanan wisatawan dalam kondisi darurat serta analisis dampak yang akurat, destinasi akan lebih siap menghadapi berbagai tantangan.

Selain manajemen krisis, perlu memperhatikan juga aspek komunikasi, branding dan pengembangan destinasi guna memperkuat platform pembangunan kepemimpinan destinasi yang komprehensif, meningkatkatkan profesionalisme pariwisata berbasis inklusivitas, daya saing dan sinergi bersama masyarakat Flores dan sekitarnya.*[red/fgc]

BACA JUGA:  Desa Wae Lolos Perkenalkan Distinasi Pariwisata di Ajang Internasional BBTF 2025 di Bali

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button