FLORESGENUNE.com- Gereja harus memberikan perhatian khusus kepada kaum miskin, lemah dan difabel. Ini merupakan sebuah ajakan untuk seluruh umat katolik dan seluruh umat beriman dan pengikut Yesus Kristus.
“ Kaum lemah adalah sesama kita juga, saudara kita yang perlu mendapatkan sapaan,” kata Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus saat mengunjungi umat Katolik di Paroki St Theresia Lisieux Longgo, Sabtu (21/12/2024).
Uskup Maksi berkesempatan bertemu dengan dua penyandang difabel yakni Emiliana Putri Dewa Suryani (11). Suryani merupakan anak berkebutuhan khusus yang berdomisili di Stasi Nggorang dan Bapak Matius, warga Stasi Longgo yang telah lama menderita lumpuh.
Menurut Kwintus Dapil, seorang warga Longgo, kaum difabel adalah orang-orang yang secara fisik dan mental mengalami keterbatasan sehingga kurang diperhatikan oleh masyarakat bahkan keluarga sendiri. Orang-orang yang masuk katergori ini bukan hanya mereka yang difabel tetapi juga orang sakit, lansia, janda/duda atau single parent yang tidak produktif lagi.
Kelompok ini sebut dia, hidupnya sangat bergantung pada orang lain. Untuk itu, diharapkan adanya uluran tangan dari sesama untuk membantu mereka selain dari keluarga mereka sendiri. Dalam kunjungannya ini, Uskup Maksi membagikan bingkisan Natal.
Sementara itu, Direktur Caritas Keuskupan Labuan Bajo, Romo Yuvens Rugi mengatakan, kunjungan ini merupakan rangkaian berbagi sukacita Natal dengan kelompok difabel. Kunjungan serupa akan dilakukan ke beberapa panti asuhan di Labuan Bajo. [vin/fgc]