NUSANTARA

BMKG : Sejumlah Daerah di NTT Memasuki Musim Hujan

FLORESGENUINE.com-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) NTT mengungkapkan, beberapa daerah di NTT mulai memasuki musim hujan. Daera-daerah tersebut mulai diguyur hujan pada akhir September 2024.

Kepala BMKG NTT, Rahmattulloh Adji dalam konferensi pers di Kantor Gubernur NTT, Jumad (27/9/2024) menjelaskan, beberapa wilayah di NTT memasuki peralihan musim dari musim kemarau ke musim hujan. Ini ditandai dengan kedatangan hujan lebih awal.

Data menunjukkan perkembangan ENSO hingga awal September 2024, terhadap anomali iklim global yakni di Samudera Pasifik Ekuator menunjukkan ENSO berada pada kondisi netral, dengan nilai anomali suhu di samudra pasifik bagian tengah dan timur sebesar 0.29.

Sementara kondisi anomali suhu muka laut di Samudera Hindia menunjukkan fenomena Dipole Mode Event (Indian Ocean Dipole) dalam kondisi netral dengan indeks Dipole Mode sebesar +0.27.

BACA JUGA:  BMKG Ingatkan Warga NTT Waspadai Potensi Hujan dan Angin Kencang

Sementara, kondisi ENSO fase netral ini diprediksi berpeluang menuju la nina lemah mulai Oktober 2024. Sedangkan fenomena IOD diprediksi akan tetap netral, setidaknya hingga awal tahun 2025.

Peralihan musim kemarau ke musim hujan akan terjadi pada awal musim hujan 2024 hingga 2025. Total 28 ZOM di NTT sebanyak 1 ZOM diprakirakan akan mengawali musim hujan bulan Oktober 2024 yakni 3% meliputi Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai Tengah dan Manggarai Timur.

Sedangkan untuk 19 ZOM (68%), awal musim hujan terjadi pada bulan November 2024. Untuk 8 ZOM yakni 29% terjadi pada bulan Desember 2024. Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologis yakni periode awal musim hujan 1991-2020, maka awal husim hujan 2024-2025 di NTT diperkirakan maju atau lebih cepat dibandingkan normalnya, pada 11 ZOM  yakni 39%.

BACA JUGA:  Indonesia Bersiap Hadapi Tantangan Musim Kemarau 2024

Dia menjelaskan, sifat hujan pada musim hujan 2024-2025, apabila dibandingkan terhadap rerata klimatologis, akumulasi curah hujan musim hujan yakni periode 1991-2020. Secara umum,  kondisi musim hujan 2024-2025 diprediksi atas normal atau musim hujan lebih basah dari rerata klimatologisnya pada 22 ZOM (79%).

Kemudian sejumlah 6 ZOM (21%) akan mengalami kondisi hujan norman atau musim hujan sama dengan rerata klimatologisnya. Pada umumnya, musim hujan 2024-2025 wilayah NTT akan datang lebih awal hingga sama dengan normalnya, dengan sifat hujan yang lebih basah dari kondisi musim hujan biasanya.

BMKG mengimbau pemerintah daerah, institusi terkait dan masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi selama periode musim hujan. Terutama di wilayah yang mengalami sifat musim hujan atas normal yakni sebanyak 79% karena wilayah tersebut berpotensi mengalami peningkatan risiko bencana banjir dan tanah longsor.

BACA JUGA:  Labuan Bajo Jadi Pilot Project Penyediaan Sistem Informasi Prakiraan Cuaca

Pemerintah daerah juga diharapkan lebih optimal mengedukasi masyarakat tentang tata cara menghadapi risiko bencana serta pentingnya memperhatikan peringatan dini. Ia berharap, pemerintah daerah dapat menjadikan informasi prediksi musim hujan 2024/2025 sebagai acuan untuk menyusun rencana aksi dini dalam rangka menekan kerugian yang kemungkinan timbul akibat bencana hidrometeorologi. *[kis/fg]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button