FLORES GENUINE – Salah satu gunung api terkenal di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Batutara atau masyarakat Kedang menyebutnya Langtare.
Gunung Batutara atau Langtare merupakan gunung berapi aktif yang terletak di Pulau Batutara atau Langtare, sebuah pulau mungil yang terletak di bagian paling timur Pulau Lembata. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 748 meter di atas permukaan laut (dpl). Gunung api ini masuk jenis gunung berapi stratovolcano.
Gunung Batutara atau Langtare dikenal karena aktivitas letusannya yang sangat sering terjadi, meskipun tidak sedasyat letusan gunung berapi lainnya seperti Gunung api Lewotolok di Kecamatan Ile Ape atau Gunung Lewotobi di Flores Timur.
Belum lama ini, gunung berapi ini pernah mengalami letusan yang cukup besar hingga menghasilkan aliran lahar panas dan pijaran api hingga menimbulkan efek tsunami kecil namun tidak berbahaya. Selain letaknya yang cukup jauh dari Pulau Lembata, belum ada penduduk yang mendiami pulau kecil ini.
Pulau ini letaknya cukup terpencil namun merupakan salah satu pulau terindah di sekitar kepulauan Lembata. Batutara atau Langtare termasuk pulau yang indah lantaran aktivitas vulkaniknya yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Aktivitas gunung ini merupakan fenomena alam yang boleh dibilang cukup unik dan langka.
Untuk mencapai Pulau Batutara atau Langtare, para pengunjung dapat melakukan perjalanan dari Lewoleba, Ibu Kota Kabupaten Lembata atau dari Balauring, Ibu Kota Kecamatan Omesuri dan bisa melalui beberapa desa di wilayah Kedang.
Namun, akses menuju gunung Batutara untuk saat ini masih melalui Lewoleba karena tersedia fasilitas seperti kapal untuk mengangkut penumpang menuju ke pulau tersebut. Penumpang bisa menggunakan jasa transportasi laut dengan carteran atau menyewah kapal-kapal nelayan.
Perjalanan ke Batutara diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 4 jam perjalanan dengan kapal bermotor atau jika dengan speed boat waktu tenpuh relatif singkat yakni sekitar satu sampai satu setengah jam. Sebelum melakukan perjalanan, pengunjung sebaiknya menyiapkan segala keperluan seperti logistik dan selalu mengakses informasi terbaru dari otoritas pengawasan gunung api setempat demi menjamin keselamatan dan kenyamanan perjalanan.
Berpindah-pindah Tempat?
Konon, menurut ceritra warga di Kedang, pulau mungil ini bisa berpindah-pindah tempat atau posisi seperti semakin menjauh atau sebaliknya, mendekat. Ceritra tentang Pulau Langtare atau Batutara yang selalu berpindah-pindah tempat sudah menjadi sebuah ceritra rakyat yang berkembang secara turun temurun.
Dikisahkan, pada waktu-waktu tertentu, pulau tersebut bisa berpindah semakin menjauh atau sebaliknya semakin mendekat dengan kampung halaman,tempat kediaman para penduduk Kedang, juga bisa bergeser posisi ke tempat yang berbeda.
Hingga kini, ceritra rakyat ini masih terus berkembang di kalangan masyarakat Kedang. Benarkah pulau tersebut bisa berpindah-pindah posisi? Belum ada ahli yang melakukan penelitian khusus tentang ini. Namun ceritra mitos ini masih terpelihara dengan baik di kalangan masyarakat Kedang.
Ya namanya ceritra mitos tentu sulit dibuktikan kebenarannya. Namun, warga setempat mempercayai bahwa pulau itu kerapkali berpindah-pindah tempat, entah menjauh atau mendekat dengan kampung halaman mereka.
Pulau Batutara atau Langtare sendiri lebih tepat disebut sebagai gunung karena pulau kecil ini tidak memiliki dataran rendah yang luas melainkan hanya terdiri dari bebatuan cadas yang menjulang tinggi membentuk gunung berapi.
Menurut kepercayaan warga setempat, keberadaan Pulau mini ini tak terlepas dari ceritra adanya sebuah batu yang terletak di pesisir pantai yang disebut Waq Niwang Langtare yang artinya batu jangkar Batutara. Batu ini memiliki daya magis yang luar biasa.
Benarkah Pulau Langtare atau Batutara bisa berpindah-pindah tempat? Masih misteri! Namun, yang pasti, masyarakat Kedang masih mempercayai ceritra tua ini yang diwariskan terus menerus dan dari generasi ke generasi. (red/fgc]