FLORESGENUINE.com- Calon Bupati Manggarai Barat, Christo Mario Pranda mengatakan, indeks kemiskinan tertinggi ada di Kecamatan Lembor. Padahal, masyarakat Lembor paling banyak adalah petani dan merupakan lumbung padi terbesar bagi Kabupaten Manggarai Barat.
“ Indeks kemiskinan paling tinggi ada di Lembor. Indeks kemiskinan paling tinggi kedua ada di Kecamatan Komodo,” ungkap Cabup Mario saat berkampanye di Lapangan Sepak Bola Nggorang, Desa Nggorang, Kecamatan Komodo, Minggu (20/10/2024).
Mario menambahkan, data ini bukan data sesat, melainkan berdasarkan fakta dan bukti.
“ Berarti, ini ada yang salah. Karena dua kecamatan ini, yang satu lumbung padi yang satu ibu kota kabupaten,” ujar Mario.
Dia juga menyoroti kebijakan pemerintah menaikan tarif NJOP yang dilakukan tanpa melalui proses politik di DPRD. Selain tidak melalui proses pembahasan di DPRD, kebijakan menaikkan NJOP khususnya di kota Labuan Bajo berpotensi menghambat masuknya investasi ke daerah ini.
“ Jika investasi terhambat, maka segaris dengan terbukanya lapangan pekerjaan bagi adik-adik, bagi seluruh masyarakat. Orang tua punya anak, mereka, pulang tidak bisa atau sulit mendapatkan pekerjaan karena terhambatnya investasi,” ujarnya.
Dia juga menyoroti kebijakan pemerintah terkait pemecatan lebih dari 600 tenaga kontrak daerah yang sebagian diantaranya telah mengabdi 10 tahun bahkan belasan tahun. Menurut Mario, di mana-mana yang namanya pemecatan, harus ada solusi alternati, setidaknya mereka dipanggil untuk bicara secara baik-baik.
Ia mencontohkan, di Manggarai Timur, semua tenaga kontrak yang diberhentikan mendapatkan modal kerja, tapi di Manggarai Barat tidak ada, bahkan kata Mario, yang lebih parah, ada penerimaan baru. Awalnya, sebut Mario, pemerintah beralasan bahwa pemberhentian itu karena beban daerah.
“ Bagi saya, alasan ini agak masuk akal, tapi ketika ada penerimaan yang baru lagi, di situ saya bilang bahwa ini kebijakan sudah politik,” tegas Mario.
Mario juga mengklarifikasi data desa-desa yang belum dialiri listrik khususnya di wilayah Welak. Menurut Mario, saat debat paslon beberapa waktu lalu, mengenai data ini belum sempat disampaikan secara utuh karena keterbatasan waktu. Ia lalu menjelaskan data terkait desa-desa yang belum dialiri listrik.
“ Saya mau sampaikan bahwa saya ini putra Welak dan saya hafal kampung mana yang belum ada listrik, bukan hanya satu tapi dua bahkan ada tiga desa yang belum ada listriknya,” ujarnya.
Sedangkan terkait program kerja, Mario berjanji akan mempermudah pengurusan KTP yang akan dilayani di kantor kecamatan agar masyarakat tidak perlu buang waktu dan uang untuk datang ke ibu kota hanya untuk mengurus KTP.
“ Kami akan delegasikan semua urusan kependudukan di kecamatan. Masyarakat menyambut baik konsep ini, supaya mereka tidak perlu buang-buang waktu, tenaga dan uang untuk datang urus KTP di kota Labuan Bajo,” ujarnya. [kis/fg]