BUMI MANUSIA

44 Uskup Hadiri Thabisan Uskup Pertama Keuskupan Labuan Bajo

FLORESGENUINE.com- Sebanyak 44 uskup sekeuskupan Indonesia dijadwalkan akan menghadiri perayaan misa penthabisan uskup pertama Keuskupan Labuan Bajo yang digelar pada Jumad, (1/11/2024) mendatang.

Uskup terpilih Mgr. Maksimus Regus menyampaikan bahwa beberapa hari kedepan, umat Keuskupan Labuan Bajo akan menerima banyak tamu istimewa yakni kedatangan para uskup dan kardinal untuk merayakan upacara penthabisan uskup Labuan Bajo.

“ Ada empat puluh empat uskup dan satu kardinal yang akan memimpin perayaan tahbisan tanggal satu November 2024,” ungkap Uskup Maksi disela-sela kegiatan penanaman pohon di Labuan Bajo, Senin (28/10/2024).

Kegiatan penanaman pohon merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang digelar selama beberapa hari ini dalam menyongsong perayaan penthabisan uskup pertama Keuskupan Labuan Bajo.

BACA JUGA:  Mengenang Uskup Emeritus Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, SVD

Menurut Uskup Maksi, beberapa kegiatan bernuansa ekologis seperti rehabilitasi terumbu karang dan penanaman pohon merupakan langka strategis untuk memelihara, merawat dan menjaga kelestarian lingkungan.

Kegiatan penanaman pohon merupakan simbol sekaligus saksi hidup dari perjalanan Keuskupan Labuan Bajo ke depan. Ia juga mengapresiasi kehadiran seminari di Labuan Bajo karena menurut Uskup Maksi, keuskupan tanpa seminari rasanya hambar. Apalagi, sebut dia, tidak semua keuskupan di Indonesia memiliki seminari.

“ Ada bebarapa keuskupan yang tidak memiliki seminari. Seminari itu sebetulnya adalah jantung dari keuskupan,” ujarnya.

Uskup Maksi yang juga mantan Rektor UNIKA Ruteng mengungkapkan bahwa keberadaan seminari Labuan Bajo merupakan sebuah perjalanan keuskupan pada masa depan.

BACA JUGA:  Tapak-Tapak Undur Proyek Geothermal Wae Sano

“ Perjalannn keuksupan ini menjadi sebuah perjalanan masa depan. Masa depan itu adalah adik-adik sekalian (seminari Labuan Bajo-red).”ujar Uskup seraya menyatakan bahwa anak-anak seminari bukanlah tamu dikeuskupan ini melainkan bagian dari keuskupan ini.

Pada bagian lain, Uskup Maksi menyatakan bahwa tujuan jangka panjang kegiatan ekologis seperti penanaman karang dan pohon menjadi bagian dari cara kita membangun ekologi sekaligus membangun kultur anti sampah. Apalagi setiap hari Labuan Bajo memproduksi sampah sekitar tiga puluh tiga ton.

“ Karena itu, budaya anti sampah dan budaya kebersihan harus menjadi bagian dari kehidupan kita,” ujarnya. [vin/fg]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button