FLORESGENUINE.com- Yayasan Parapuar Lingko Nusantara (YPLN) dan Komunitas Korps Green Lovers menggelar kegiatan tanam pohon mengrove di Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (26/11/2024).
Aksi menanam 1000 pohon manggrove ini merupakan refreksi atas ajakan Paus Fransiskus yang merujuk pada Laudato Si yaitu Ensiklik Paus Fransiskus yang mengajak seluruh umat manusia untuk merawat dan menjaga rumah bersama kita yakni planet Bumi.
Di mana Ensiklik ini menekankan pentingnya hubungan timbal balik antara manusia dan alam, serta panggilan moral untuk melindungi lingkungan. Salah satu tindakan nyata yang dapat dilakukan untuk merespons ajakan Paus Fransiskus yakni dengan melakukan penanaman pohon mangrove.
Ketua YPLN, Yakobus Stefanus Muda mengatakan bahwa Paus Fransikus dalam kunjungannya ke Indonesia beberapa waktu lalu telah memberkati lima pohon mangrove yang disebar ke 5 propinsi. Salah satunya ke Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kegiatan penanaman mangrove di Desa Tanjung Boleng, kata dia, merupakan aksi lanjutan untuk melaksanakan pesan Paus Fransiskus. Ia berharap dengan aksi ini dapat memotivasi setiap kita untuk bisa memiliki satu hati dan satu semangat dalam melestarikan lingkungan termsuk menjaga dan melestarikan kawasan hutan mangrove.
YPLN merupakan lembaga non-profit yang bergerak dalam pengembangan masyarakat, peningkatan kapasitas dan kelembagaan, pelestarian lingkungan dan kemanusiaan. Dia mengatakan, penanaman mangrove bertujuan untuk mendukung pengembangan edukasi wisata mangrove di Desa Tanjung Boleng. Selain penanaman, disiapkan pula pembibitan tanaman atau nursery yang berlokasi di Desa Tanjung Boleng.
Sementara itu, Ketua Komunitas Korps Green Lover, Gading Rajak mengajak semua elemen masyarakat di desa dan pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan.
Gading menyampaikan bahwa mangrove memiliki peran yang sangat krusial bagi keberlangsungan ekosistem pesisir. Dia menyebutkan beberapa manfaat mangrove antara lain untuk perlindungan pantai yakni berfungsi sebagai penahan gelombang dan abrasi, melindungi garis pantai dari kerusakan. Selain itu mangrove juga merupakan tempat hidup bagi berbagai jenis ikan, udang, kepiting dan burung.
Berdasarkan kajian dari Ikatan Sarjana Katolik (ISKA) Wilayah Bali Nusra, di wilayah Desa Tanjung Boleng memiliki 6 potensi destinasi. Destinasi yang telah berjalan seperti Gua Rango dan Wisata Hutan Waebobok. Potensi wisata lainnya yakni kawasan mangrove, sawah lingko, wisata bahari dan wisata religi.
Selama hampir 2 tahun telah dilaksanakan beberapa kegiatan yang melibatkan berbagai kepentingan dalam pengembangan desa wisata. Pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan antara lain Dinas Pariwisata Manggarai Barat, KPH Manggarai Barat, Badan Pelaksanana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF).
Menurut data Dinas Pariwisata Kabupaten Manggrai Barat, sepanjang 2022 sebanyak 17.361 pengunjung atau wisatawan yang berkunjung ke desa ini dan tahun 2023, naik menjadi 21.044 kunjungan wisatawan. Berdasarkan data ini, diperkirakan kunjungan wisatawan ke Desa Tanjung Boleng akan terus meningkat dan akan menjadi desa yang maju dan mandiri. [kis/fg]