NUSANTARA

Warga Desa Riangbaring Terjebak Erupsi Gunung Lewotobi

FLORESGENUINE.com- Desa Riangbaring, salah satu desa yang terletak di Pantai Selatan Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten  Flores Timur (Flotim), saat ini terjebak abu vulkanik erupsi gunung api Lewotobi.

Warga setempat dikabarkan belum mendapatkan bantuan apapun, baik dari pemerintah maupun para sukarelawan. Demikian pula akses warga untuk keluar dari wilayah desa guna berbelanja ke pasar atau untuk mendapatkan bantuan terhambat lantaran jalur utama yang merupakan akses keluar-masuk ke desa tersebut tertutup.

Agustinus Puka, seorang warga diaspora asal Desa Riangbaring di Labuan Bajo, Flores Barat kepada Floresgenuine, Kamis (14/11/2024) mengungkapkan bahwa Desa Riangbaring yang terdiri dari Kampung Buranilen, Lewo Awang dan Lewo Uran kini benar-benar terisolasi sehingga belum mendapatkan bantuan apapun sementara persediaan bahan pangan kian menipis.

BACA JUGA:  Dua Bandara Udara di Flores Ditutup, Imbas Erupsi Gunung Lewotobi

Awalnya, sebut Agus, Desa Riangbaring luput dari tragedi abu vulkanik Lewotobi karena leraknya yang agak jauh dari gunung Lewotobi dan terletak di pantai selatan Wulanggitang sementara abu vulkanik condong mengarah ke arah barat dan utara. Namun, beberapa hari lalu, semua desa dan kampung yang berada di wilayah bagian selatan juga terpapar abu vulkanik.

Akibatnya, Desa Riangbaring saat ini juga merasakan dampaknya dan benar-benar terisolasi karena warga sulit untuk keluar dari wilayah tersebut baik untuk mengakses bantuan maupun untuk berbelanja ke pasar demi memenuhi kebutuhan hidup keseharian mereka.

Mobil pengangkut bantuan dari warga perantauan asal Desa Riangbaring. (foto : ist)

“ Warga di Desa Riangbaring saat ini benar-benar kesulitan mendapatkan bantuan. Sementara, stok persediaan bahan pangan warga semakin menipis. Warga sulit keluar dari desa untuk mendapatkan bantuan atau ke pasar untuk berbelanja karena semua akses sudah tertutup,” ujarnya.

Namun, dalam situasi dan keadaan yang sulit itu, warga Riangbaring di tanah rantauan berjuang mengumpulkan sumbangan ala kadarnya untuk membantu keluarga yang ada di desa tersebut. Berkat komunikasi yang intensif dan dorongan senasib dan sepenanggungan, warga Riangbaring di perantauan berhasil mengumpulkan sumbangan untuk dikirim ke kampung halamannya.

BACA JUGA:  Gunung Lewotobi Laki-Laki Luncurkan Lahar Panas

Agus yang kini berdomisili di Labuan Bajo, Manggarai Barat berharap agar semua bantuan yang dikumpulkan oleh teman-teman sekampung halamannya dapat tiba dengan selamat di Desa Riangbaring dan kiranya bantuan tersebut dapat meringankan beban penderiataan yang tengah dihadapi oleh keluarga dan warga Desa Riangbaring.

Dia menyebutkan, warga diaspora dari Desa Riangbaring berdomisili di berbagai wilayah seperti Jakarta, Kalimantan, Papua, Suarabaya, Bali bahkan perantau di Malaysia dan dari wilayah lain di Nusa Tenggara Timur. Semua bantuan tersebut dibelanjakan di Maumere yang kemudian diangkut ke Riangbaring.

Sementara itu, pemerintah desa setempat dikabarkan telah melaporkan kepada pemerintah daerah tentang kondisi terkini yang dihadapi oleh warga di desa dan di kampung-kampung di kawasan selatan Wulanggitang.

BACA JUGA:  Sidang PHPU Presiden 2024 Gelar Rabu 27 Maret, MK Telah Siapkan

Namun, hingga kini belum ada bantuan yang diturunkan ke wilayah tersebut. Warga berharap, pemerintah dan sukarelawan dapat segera membuka akses dan menyalurkan bantuan untuk membantu warga di wilayah tersebut. [kis/fg]

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button