LINGKUNGAN HIDUP

Pohon Malapari Tanaman Hijau Abadi, Sumber Energi Terbarukan

FLORESGENUINE.com- Tanaman Malapari atau dikenal dengan nama latin pongamia pinnata merupakan spesies pohon leguminosa yang berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Pohon ini banyak ditemukan di sepanjang pesisir pantai Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pohon Malapari dikenal karena kemampuannya untuk tumbuh di berbagai kondisi lingkungan, termasuk lahan yang terdegradasi dan marginal. Pohon ini merupakan tanaman hijau abadi yang daunnya tetap hijau sepanjang tahun bahkan di musim kemarau.

Selain itu, pohon Malapari memiliki kemampuan untuk menyerap karbon dioksida (CO2) yang menjadikannya penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Bahkan biji tanaman ini mengandung minyak yang dapat diolah menjadi biodiesel sehingga menjadikannya sumber energi terbarukan yang potensial.

Founder sekaligus CEO PT Lembata Hira Sejahtera (BATARA), Alexander Tifaona mengungkapkan hal ini dalam siaran pers usai melakukan pengiriman bibit tanaman Malapari ke PT Sasando Kupang selaku penerima bibit sesuai MoU kerjasama pengembangan budidaya tanaman Malapari di atas lahan seluas 10 hektar.

BACA JUGA:  Penjabat Gubernur NTT Lantik Penjabat Bupati Lembata dan Flores Timur

Alexsander pada Senin, (29/7/2024) mengungkapkan, PT BATARA telah menjalin kerjasama dengan PT Sasando untuk pengembangan budidaya mahapari dan porang. PT BATARA mengirimkan bibit malapari kepada PT Sasando di Kupang, Pengiriman ini merupakan tindak lanjut kesepakatan bersama yang telah dilakukan Desember 2023 lalu.

Kesepakatan ini, kata Tifaona merupakan langkah awal usaha mengembangkan Malapari dan porang di Nusa Tenggara Timur. Saat ini PT Sasando telah memiliki lahan strategis seluas 170,55 hektar yang terletak di jalan Timor Raya atau jalan Trans Timor.

Lokasi lahan untuk pengembangan tanaman malapari dan porang ini cukup strategis sehingga diharapkan dapat menjadi showcase dan model penanaman malapari dan porang dalam satu lahan.

BACA JUGA:  Launching Buku Pengantar Linguistik Nariq Edang Karya Alex Puaq Wulohering

“ Untuk saat ini telah tersedia lahan siap tanam seluas 10 hektar dan memasuki musim tanam tahun ini diharapkan kegiatan penanaman sudah dapat mulai dilakukan,” kata Alfons Loemau, Komisaris Utama PT Sasando.

Dia menyebutkan, kerjasama ini membuktikan bahwa minat masyarakat NTT terhadap tanaman malapari semakin tinggi diharapkan NTT miliki bibit unggul setelah bibit malapari didatangkan dari Lembata. Bibit unggul malapari dari Lembata ini akan disemaikan di kebun pembibitan yang sudah tersedia. Ini juga merupakan bentuk kerjasama antara pihak perusahaan dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Diketahui, pada Oktober 2023, PT BATARA bersama Yayasan Anton Enga Tifaona, DAEMETER Consulting dan BRIN sepakat menggulirkan kerjasama riset bertajuk “Program MAMA PAPA” di Lembata yaitu program penanaman Malapari dengan porang dalam satu lahan yang sama.

BACA JUGA:  Pentingnya Praktik Bisnis yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

Malapari dan Porang adalah tanaman alam yang banyak dijumpai di NTT. Inovasi ini untuk mendukung semangat agroforestri yang tengah didorong Pemerintah Indonesia dalam pemanfaatan lahan hutan dan pertanian demi menjaga biodiversitas lahan. Kerjasama ini kiranya dapat mendorong kemajuan komoditas alam asal NTT serta mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat di wilayah ini. [kia/fg]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button