
FLORES GENUINE – Uskup Labuan Bajo, Mgr, Maksimus Regus mengungkapkan bahwa pendidikan sejati bukan hanya mengajarkan fakta, tetapi juga membentuk hati dan jiwa. Oleh karena itu, jagalah karakter sebagai pribadi yang jujur, bertanggung jawab dan rendah hati.
Uskup Maksimus mengatakan itu saat memimpin perayaan misa perutusan di SMAN I Komodo, Kamis (20/3/2025). Perayaan ini, selain dihadiri sejumlah imam hadir pula Ustadz Muhamad Yasin, perwakilan Agama Muslim, Pendeta Rudy Siswanto perwakilan dari Agama Kristen dan I Made Sujati Pemangku dari agama Hindu.
Tema perayaan misa perutusan ini yakni “Nyalakanlah Pelitamu dan Pancarkan Cahayamu di Tengah Dunia”, Mgr Maksimus Regus menegaskan bahwa perayaan ini merupakan momen istimewa untuk merayakan perjalanan panjang yang telah ditempuh oleh para siswa sekaligus sebagai sebuah awal baru perjalanan dalam meraih cita-cita.
“ Kalian akan melangkah ke dunia yang lebih luas, membawa cahaya yang telah kalian terima di sekolah ini. Tema kita hari ini, “Nyalakanlah Pelitamu dan Pancarkan Cahayamu di Tengah Dunia,” adalah panggilan bagi kalian untuk menjadi pribadi yang bercahaya, membawa terang bagi lingkungan, masyarakat dan dunia,” kata Uskup.
Mgr. Maksimus menyebutkan tiga dimensi penting dari panggilan yakni karakter yang berkaitan dengan cahaya yang bersumber dari hati.
“ Dalam bacaan pertama, Santo Paulus menulis kepada jemaat di Filipi dengan penuh syukur dan harapan, “Aku selalu berdoa dengan sukacita karena persekutuanmu dalam berita Injil sejak hari pertama hingga sekarang” (Flp 1:4-5). Kata-kata ini mengingatkan kita bahwa cahaya sejati berasal dari hati yang dijiwai oleh nilai-nilai kebaikan, kejujuran dan iman,” ujarnya.
Uskup menyatakan bahwa karakter adalah fondasi utama dalam kehidupan. Dunia hari ini membutuhkan orang-orang yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berintegritas. Paus Fransiskus pernah mengatakan,
” Pendidikan sejati bukan hanya mengajarkan fakta, tetapi membentuk hati dan jiwa. Oleh karena itu, jagalah karakter kalian sebagai pribadi yang jujur, bertanggung jawab dan rendah hati,”imbaunya.
Menurut uskup, di tengah tantangan zaman modern, di mana godaan untuk mengorbankan nilai demi ambisi begitu besar. Ingatlah bahwa dunia lebih membutuhkan orang-orang yang memiliki karakter yang kuat daripada sekadar orang yang memiliki banyak pengetahuan. Zaman yang harus memiliki keseimbangan antara pengetahuan teknologi dan karakter.
Kedua berkaitan dengan karya dimana cahaya itu terwujud dalam tindakan. Yesus dalam Injil hari ini berkata, “Aku adalah terang dunia. Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan akan mempunyai terang hidup” (Yoh 8:12). Terang bukan hanya sesuatu yang kita simpan dalam diri, tetapi harus kita pancarkan melalui karya nyata.
“ Sebagai lulusan SMAN 1 Komodo, kalian dipanggil untuk membuat perubahan. Karya kalian itu entah dalam studi lanjut, pekerjaan, atau pelayanan sosial harus menjadi kesaksian bahwa kalian adalah generasi yang berani berbuat baik, yang tidak takut untuk berkarya dengan jujur dan gigih,” ucapnya.
Untuk itu, kata Uskup Maksi, jangan takut untuk bermimpi besar. Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru dan menghadapi kegagalan. Karya besar selalu dimulai dari langkah kecil. Seperti kata Santo Yohanes Paulus II, “Masa depan dimulai hari ini, bukan besok.” Artinya, apa pun yang kalian lakukan hari ini akan membentuk masa depan kalian.
Ketiga adalah kepedulian dimana cahaya itu menghangatkan sesama. Cahaya yang sejati tidak hanya bersinar untuk diri sendiri, tetapi juga menerangi orang lain. Kepedulian adalah tanda nyata bahwa cahaya kalian bukan sekadar ilusi, tetapi benar-benar membawa harapan bagi sesama.

Di dunia yang sering kali dipenuhi oleh individualisme, kalian dipanggil untuk menjadi pribadi yang peduli terhadap lingkungan dan sesama. Dalam bacaan Filipi, Santo Paulus berdoa agar jemaatnya “penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah” (Flp 1:11). Buah kebenaran ini hanya bisa tumbuh jika kita memiliki hati yang peduli terhadap orang lain terutama mereka yang miskin, tersingkir, atau terlupakan.
Dalam kehidupan nanti, baik di bangku kuliah maupun dunia kerja, jadilah pribadi yang membawa kepedulian. Berani membela yang lemah, berani memperjuangkan keadilan, dan berani berbagi dengan sesama. Kepedulian yang kalian tunjukkan akan membuat dunia lebih terang dan lebih manusiawi.
Para kelas XII SMAN 1 Komodo ini akan diutus untuk menjadi cahaya bagi dunia. Karakter, Karya, dan Kepedulian adalah tiga hal yang akan membuat cahaya kalian tetap bersinar. Ingatlah bahwa dalam perjalanan ini, Tuhan selalu menyertai kalian.
Dia adalah sumber cahaya sejati yang tidak akan pernah padam. Ketika kalian menghadapi kesulitan, ingatlah janji-Nya dalam Mazmur: “Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut?” (Mzm 27:1).
“ Semoga kalian terus menyalakan pelita dan memancarkan cahaya di manapun kalian berada. Selamat melangkah ke masa depan, tetaplah menjadi terang bagi dunia,” tutup Mgr Maksi. *[vin/fgc]