PANGAN

Panen Jagung di Desa Lebewala, Gubernur NTT Dorong Swasembada Pangan

FLORES GENUINE – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena mendorong masyarakat Lembata agar giat membudidayakan jagung guna mewujudkan swasembada pangan. Gubernur Melki menyampaikan ini saat menghadiri acara panen jagung di Desa Lebewala, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Rabu (16/4/2025).

Kegiatan ini menjadi komitmen awal pemerintah provinsi dalam mendorong terwujudnya swasembada pangan dan upaya pengembangan produk unggulan lainnya di Provinsi NTT. Sementara, jenis jagung yang dipanen yakni jagung pulut yang dikenal masyarakat sebagai bahan dasar pembuatan jagung titi atau jenis camilan khas Lembata.

Bupati Lembata, Petrus Kanisius Tuaq berkata, Kabupaten Lembata memiliki potensi besar untuk pengembangan jagung pulut sebagai salah satu produk unggulan. Jagung pulut akan dikembangkan secara meluas karena merupakan bahan baku untuk pembuatn camilan yang dapat dipasarkan keluar daerah atau menjadi salah satu ole-ole khas Lembata.

BACA JUGA:  Ironis! Jumlah Penduduk Miskin Terbanyak di Kecamatan Lembor dan Komodo

Program budidaya jagung ini juga sejalan dengan program gubernur yaitu one village, one product atau satu kampung satu produk. Dia mengatakan, pemerintah Lembata akan mendorong dan menjadikan tanaman jagung pulut sebagai program prioritas dan  akan diolah sebagai salah satu produk unggulan.

“ Kita akan siapkan kemasan yang baik agar produk jagung titi ini dapat dipasarkan ke luar daerah,” ujarnya.

Gubernur Melki mengajak petani untuk rajin membudidayakan jagung pulut ini sebagai salah satu tanaman strategis di sektor pertanian. Pemerintah memiliki komitmen yang kuat untuk mendorong tercapainya swasembada pangan. Untuk itu, pemerintah juga telah menyiapkan anggaran yang besar guna memfasilitasi produk-produk unggulan ini.

“ Lembata akan jadi prioritas. Kita harus optimalkan peluang ini untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Melki.

BACA JUGA:  Tanaman Sorgum Belum Banyak Dibudidayakan di Flores

Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT, Joaz O Wanda menyebutkan, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp6,4 miliar untuk mendukung pembangunan ketahanan pangan di Lembata. Dana ini mencakup penyediaan benih jagung dan hortikultura, peralatan kerja serta untuk optimalisasi lahan kering.

Program penguatan tanaman jagung dan hortikultura diupayakan juga dalam rangka mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah dilaksanakan oleh pemerintah pusat. Dengan demikian, produk-produk lokal seperti jagung perlu terus dikembangkan agar daerah ini tidak terlalu bergantung pada pasokan produk-produk dari luar wilayah. *[kia/fgc]

 

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button