BUMI MANUSIA

Mgr. Siprianus Hormat : Belajar Bhineka Tunggal Ika di Labuan Bajo

FLORESGENUINE.com- Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat mengajak semua orang dari segala bangsa untuk datang belajar bhineka tunggal ika di Labuan  Bajo. Berikut kutipan yang disari dari sambutan Uskup Ruteng pada puncak kegiatan Festival Golo Koe, Kamis (15/8/2024).

Andaikan peristiwa gembira dapat ditenun lagi, Festival Golo Koe ini tak pernah berakhir. Di Marina yang anggun ini, kita telah bercanda gurau bersama, selama beberapa hari ini. Suara merdu dan tarian gemulai telah kita hentakan bersama di tempat ini. Ah, hidup ini ternyata indah ketika kita berbagi sukacita, satu terhadap yang lain.

Dalam sepekan, dari kampung dan kota, dari segala lapisan, dari berbagai macam etnik dan agama, orang berduyun-duyun, bercengkrama dan berdoa di Labuan Bajo. Festival Golo Koe telah memperlihatkan kepada dunia, indahnya toleransi dan manisnya kebersamaan.

Mengundang anak bangsa, mari belajar bhineka tunggal ika di Labuan Bajo. Berjalan bersamaan dan meramu perbedaan yang indah. Hidup ini untuk dinikmati bersama. Semua insan mencari mosaik berharga, tatkala dibingkai oleh kasih persaudaraan. Di waterfront city ini ratusan UMKM telah memancarkan mata dan memanjakan lidah pengunjung dengan aneka produk lokal yang memikat dan lezat.

BACA JUGA:  Tahun 2024, 5000 Dokter Spesialis Gelar Kongres di Labuan Bajo

Gula merah dari Paroki Tentang, partisipasi UMKM dari berbagai kabupaten tetangga seperti Maumere, Nage Keo, Lembata dan Kupang. Di sini, tampak wajah sejati gereja. Mengusung tema ekologi integral dengan tanda harmoni, pedagogis dan sejahtera. Kita ingin mengukir narasi biblis tercipta adalah hidup yang nyata bahwa Allah telah menciptakan segala sesuatu baik adanya.

Tugas kita adalah merawat keindahan dan keharmonisan alam ciptaan ini. Kita ingin mengendus jejak Sang Khalik dan berjumpa dengan Allah Pencipta dan perawat alam semesta dengan segala isinya. Inilah arti pariwisata holistik yang sesungguhnya, yang dikembangkan dalam Festival Golo Koe. Ini pesan profetis yang akan terus-menerus di desain dan diperjuangkan gereja.

Pariwisata sejatinya harus berakar dalam keunikan dan kearifan cultural local, kekayaan spiritualitas setempat. Pariwisata sejatinya harus melibatkan dan mensejahterakan masyarakat local. Pariwisata super premium yang benar yakni dari Labuan Bajo ke segala penjuru Flores, NTT dan Nusa Tenggara.

BACA JUGA:  6 Cabang Lomba MTQ Tingkat Kabupaten Manggarai Barat Ke-30 Tahun 2024

Kita boleh dan bahkan perlu bersukacita dalam gegap gempita pariwisata di tengah dunia ini, tetapi kita baru memperoleh kebahagiaan yang penuh dan sejati hanya dalam perjumpaan dengan Sang Khalik. Kesibukan di dunia ini, hendaknya menghantar kita semua kepada sukacita surga.

Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat dan Uskup Labuan Bajo, Mgr. Max Regus mengikuti saat menghadiri festival Golo Koe. (foto : Kornelis Rahalaka/Floresgenuine)

Bunda Maria selalu memeluk dan melindungi kita dengan mantel surgawinya. Stella Maris bintang laut, yang selalu menerangi hidup kita di tengah ombak dan laut bergelora kehidupan ini Dialah cahaya yang menerangi ziarah kita di lorong-lorong gelap dunia yang panas ini ke surga. Bunda Maria menuntun kita dan dari surga yang selalu merangkul lembut dan menggendong kita dalam pelukan ke ibunya. Tahun 2024 ini, menjadi peristiwa historis dalam kehidupan gereja lokal di Keuskupan Ruteng, karena pada tanggal 21 Juni yang lalu, Tahta Suci Vatikan telah mengumumkan penetapan Keuskupan Labuan Bajo dan Bapak Suci Paus Fransiskus telah mengangkat Romo Maximus Regus menjadi uskup perdana Labuan Bajo.

BACA JUGA:  Menyelaraskan Pertanian, Ekosistem dan Ekonomi

Keuskupan Labuan Bajo ini bukanlah pemisahan, tetapi pemekaran dari Keuskupan Ruteng. Kita bersyukur kepada Tuhan setelah pembentukan ranting gereja lokal keuskupan pada tahun 1961, kita semua boleh menikmati keindahan melalui keuskupan baru, Labuan Bajo.

Ke depan bersama-sama dan bersatu, termasuk dalam festival Golo Koe ini, kita ingin terus mewartakan kabar sukacita Injili di tanah Nuca Lale, Manggarai Raya tercinta ini dan membagikan kebaikan Yesus Kristus Sang Penyelamat kepada semua insan dari Wae Mokel di Timur sampai Selat Sape. [kis/fg]

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button