
FLORES GENUINE – Jumat (31/01/2025) menjadi hari bersejarah bagi umat di Stasi Gerak, Paroki Wangkung, Keuskupan Labuan Bajo, Manggarai Barat. Hari itu Stasi Gerak secara resmi dibaptis menjadi paroki yang ke- 26 keuskupan ini.
Peresmian Paroki Gerak bukan hanya mengandung nilai historis karena berkaitan dengan hari peringatan St. Yohanes Bosco tapi juga kehadiran para imam dan bruder dari Kongregasi Salesian Don Bosco (SDB) yang berkarya di wilayah tersebut sejak tahun 2022.
Sukacita dan kebahagiaan terpancar pada wajah umat yang hadir ketika surat keputusan Uskup Labuan Bajo tentang pembentukan Paroki Gerak dibacakan. Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus dalam kotbahnya mengajak umat untuk bersukacita.
“ Hari ini kita bergembira karena perayaan St. Yohanes Bosco sebagai pelindung stasi ini. Dia menjadi inspirasi iman bagi banyak orang. Kita belajar menjadi kecil dan hidup sederhana dari St. Yohanes Bosco. Itulah yang membuat dia menjadi pribadi yang besar dan dikagumi dalam hal iman,” ucap Mgr. Maksi.
Uskup Maksi menyatakan bahwa kita menjadi besar karena hal-hal kecil dan sederhana yang dilakukan dengan tekun dan setia.
“ Paroki Gerak memang kecil, tetapi kita yakin hal-hal besar akan muncul dari sini. Karena itu, gerak harus selalu bercahaya dan terus bergerak dan berubah dalam hidup. Paroki Gerak merupakan pemekaran dari Paroki Sta. Maria dari Fatima Wangkung, Boleng.
Menurut Uskup, Paroki Maria dari Fatima Wangkung, Boleng merupakan salah satu paroki dengan wilayah yang sangat luas dan sulit sehingga membutuhkan pelayanan yang lebih baik. Umat Katolik di Stasi Gerak sendiri telah mendapatkan pelayanan secara khusus dan relatif otonom sejak para imam Kongregasi SDB berkarya tahun 2022.
Ini juga yang menjadi pertimbangan dan dasar Stasi Gerak dinaikan statusnya menjadi paroki defenitif. Pembentukan Paroki Gerak juga mempertimbangkan nilai strategis sebagai wilayah ‘penyangga iman’ iman di wilayah pesisir Labuan Bajo dan sekitarnya.
Pater Petrus Tukan, SDB menyebutkan, Paroki Gerak mencakup 4 stasi yaitu Stasi Gerak, Stasi Kokor, Stasi Merawang dan Stasi Rareng. Jumlah umat mencapai 1.333 jiwa. Ia mengapresiasi dan berterima kasih kepada Keuskupan Labuan Bajo yang memiliki perhatian besar terhadap kebutuhan umat di stasi ini.
Sedangkan Pastor Paroki Wangkung, Romo Ferdinandus Usman menjelaskan bahwa proses persiapan Stasi Gerak menjadi paroki sesungguhnya telah mulai akhir 2021.
“ Sejak tahun 2022, sudah ada pengalihan data umat dan Stasi Gerak sudah dilayani secara penuh. Maka, sekalipun masih terhitung sebagai bagian dari Paroki Wangkung Boleng, secara de facto, kita sudah menjalankan fungsi seperti sebuah paroki,” ujarnya.
Ia mengajak seluruh umat untuk mulai membangun kesadaran dan semangat baru sebagai sebuah paroki dan bersama-sama mengembangkannya ke depan.
“ Kita mesti lebih aktif mengambil bagian dalam perayaan ekaristi dan kegiatan pastoral lainnya yang akan dijalankan di paroki ini.” tambahnya. [vin/fgc]