EKONOMI KREATIF

Dukung Investasi Pariwisata, BPOLBF Gelar Sarasehan bersama Warga Diaspora NTT

FLORESGENUINE.com- Guna mendukung investasi pariwisata di Nusa Tenggara Timur (NTT), Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menggelar sarasehan, networking dinner dan pagelaran budaya NTT di Anjungan NTT, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu (18/08/2024) malam.

Tujuan kegiatan yakni mendukung promosi investasi dibidang pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Kegiatan ini dihadiri warga diaspora NTT di Jakarta yang berasal dari perwakilan pemerintah, pengusaha, media, komunitasserta kaum akademisi.

Mengusung tema “From Culture to Capital Investing in the Future For Better NTT,” BPOLBF berharap dapat mengenalkan dan mendorong investasi yang berkelanjutan dan berkualitas di NTT.

Forum ini sekaligus menjadi platform bersama untuk membangun jaringan dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan, baik pemerintah, para pelaku industri maupun investor serta menjadi ruang bersama untuk berbagi informasi mengenai kondisi ekonomi, regulasi dan peluang bisnis. Dan demi meningkatkan kepercayaan investor terhadap stabilitas dan prospek investasi di NTT.

BACA JUGA:  Tips Terhindar dari Serangan Binatang Purba Komodo

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pencapaian investasi telah membuktikan NTT makin mengejar pertumbuhan ekonomi yang berkontribusi pada penerimaan negara, daerah dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas lagi.

“ Untuk mewujudkan NTT yang maju, perlu kolaborasi dari seluruh stakeholder termasuk Diaspora NTT di Jakarta maupun di manapun berada,” ujarnya.

Menteri  Sandiaga menyebutkan, total nilai realisasi investasi NTT tahun 2023 sebesar 5,2 triliun. Sektor pariwisata merupakan salah satu kontributor terbesar dari 15 sektor penyumbang investasi di NTT.

Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Angela Tanoesoedibjo menyatakan, pemerintah berkomitmen menyediakan iklim investasi yang kondusif dan mendukung keberlanjutan serta kesejahteraan masyarakat local. Pemerintah akan terus mendorong pergerakan sektor lain yang berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

BACA JUGA:  Rencana Penutupan TNK, Konradus Rindu : Tanggalkan Ego Masing-Masing

“ Pencapaian investasi di NTT hingga kuartal pertama 2024 terutama di sektor pariwisata menunjukkan hasil yang signifikan dan menjadi landasan kuat untuk terus menarik investasi berkualitas,” kata Angela.

Dia mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menyediakan iklim investasi yang kondusif dan mendukung keberlanjutan demi kesejahteraan masyarakat local. Pemerintah senantiasa mendorong pergerakan sektor lain agar berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

“ Saya mengajak semua pihak untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, investor dan masyarakat untuk memaksimalkan potensi NTT demi membangun masa depan NTT yang lebih cerah. Mendukung investasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.” ujarnya.

Sedangkan Henry Donald Libriato Izaac, Kepala Kantor Perwakilan Daerah NTT mengajak warga Diaspora agar berpikir bersama untuk mendesain suatu kebijakan yang dapat memberikan ruang investasi dan pengembangan pariwisata di Provinsi NTT.

Menurut dia, NTT adalah salah satu provinsi dengan sumber daya alam yang baik, melalui pintu masuk Labuan Bajo yang menjadi destinasi super prioritas. Kata dia, forum ini bisa memberikan sumbangsih pikiran tentang bagaimana pariwisata NTT ke depannya.

BACA JUGA:  Kenaikkan NJOP Berdampak pada BPHTB Manggarai Barat

“ Labuan Bajo menjadi pintu investasi, bagaimana kita membuat suatu ekosistem pariwisata di NTT dengan membangun rantai pasok, di mana semua bahan makanan dan minuman bersumber dari wilayah kita sendiri,” ungkapnya.

Menurut dia, pemerintah harus membangun sinergi dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan. Untuk itu, bagaimana cara berpikir bersama untuk mendesain kebijakan yang dapat memberikan ruang investasi dan pengembangan pariwisata di Provinsi NTT.

Kegiatan ini dihadiri tiga narasumber yaitu Angelo Wake Kako, Anggota DPD RI, 2019 – 2024 Dapil Nusa Tenggara Timur, Siprianus Bate Soro, Head of Democratic Governance and Poverty Reduction UNDP Indonesia dan Andreas Hugo Parera, anggota DPR RI Komisi X. *[kis/fg]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button